Pagi itu matahari belum tinggi, tapi suasana rumah Jayne sudah terasa berat sejak dini hari. Setelah video vulgar palsu, Jayne sama sekali tidak bisa tidur nyenyak. Elang tetap di sisinya, menolak melepas pelukan seakan takut sesuatu akan merenggutnya kalau ia lengah sebentar saja. Namun ketenangan rapuh itu pecah ketika suara deru mesin mobil asing berhenti tepat di depan pagar rumah. Para keamanan yang berjaga segera siaga. Dua orang mendekat ke pintu, tubuh tegap mereka menghalangi penuh. “Selamat pagi, Pak. Maaf, Anda siapa? Ada keperluan apa datang kemari?” suara salah satu keamanan terdengar formal, tegas, nyaris menantang. Pria dengan jas abu-abu gelap berdiri tegak, tatapannya menusuk. “Saya Jayden Takizaki. Saudara kembar Jayne. Saya mau bicara dengannya sekarang juga.” Para