Ratih mengelus rambut putranya, dan sesekali memberikan ciuman di pipi sebagai hadiah karena sang anak telah menyelesaikan tugasnya membereskan mainan. Terlihat sebagai pekerjaan kecil, tapi Ratih menyukai bagaimana Dewa tumbuh menjadi anak yang bertanggung jawab.
Kania membesarkannya dengan sangat baik, sempurna hingga Ratih lagi lagi menghela napasnya dalam.
“Kok yang ini gak disimpan, de?”
“Uat bunda, bial ada mainannya,” jawab Dewa sambil masih membereskan mainan.
Yang disisakan Dewa adalah mainan lego yang dibentuk seperti bunga. anaknya aktif, hal seperti ini sering dilakukan oleh Dewa.
“Bunda di sulga gak ada mainan ‘kan?”
“Bunda di Surga punya segalanya. Tapi Bunda pasti akan seneng kalau dede yang kasih.”
“Kapan kita kacih?”
“Besok ya, ini kan udah malem.” Ratih memberika
