"Jadi benar kalau Revan adalah anakku?" "Aku sudah mengangguk, kamu butuh jawaban apa lagi?" jawab Sekar, kesal. Dia menyeka air matanya tapi tidak juga kering karena terus mengalir. Raiden terkekeh kecil, mengusap kasar wajahnya. Sebuah kenyataan yang tidak dia sangka. Raiden langsung memeluk Sekar dengan erat meluapkan rasa bahagianya. "Aku minta maaf karena telah menelantarkan kalian, semua di luar kuasaku, Sayang. Aku ...." Raiden tidak bisa meneruskan karena suara isak tangis Sekar dalam pelukannya. Raiden membingkai wajah Sekar dan mengusap airmata di pipi wanita itu dengan ibu jarinya. "Aku mencintaimu, Sekar, kamu bisa batalkan pernikahan kamu dengan mas Demian, lalu kita menikah dan hidup bahagia bertiga dengan Revan." Sebuah ide gila yang Raiden lontarkan membuat mata Sekar