Cincin Nikah

1820 Words

“Mas Argo?” Zaviya langsung membuka pintu rumahnya begitu melihat Argo hujan-hujanan melintasi halaman rumah yang luas. “Mas Argo kenapa hujan-hujanan? Mobil mas Argo mana?” Zaviya mengusap-ngusap kepala Argo yang basah terkena air hujan. “Mobil Mas di ujung jalan sana, ayah kamu ngelarang Mas bertemu kamu, Zaviya… tapi ada yang Mas mau katakan sama kamu….” Zaviya menatap lekat Argo sesaat, pria itu tampak putus asa. Tidak ingin Argo mengulang kesalahan yang sama apalagi sampai overdosis lagi, akhirnya Zaviya mengijinkan Argo masuk ke dalam rumah untuk mengeringkan tubuhnya sekaligus mendengarkan apa yang akan disampaikan pria itu. “Sebentar ya, Mas … aku bawain handuk dulu.” Setelah menutup pintu ruang tamu, Zaviya berlari menaiki anak tangga untuk mencari handuk bersih di kamarnya.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD