Ceria

1063 Words

“Pak … ada telepon dari Jerman di line dua,” ujar Willy-sang sekretaris melalui intercom. “Siapa? Papa?” Svarga bertanya karena tumben sekali papa menghubunginya melalui telepon kantor. “Bukan Pak, seorang wanita bernama Gladys.” “Oooh … Thanks.” Dia semakin tidak mengerti kenapa Gladys sampai menghubunginya ke kantor. Kenapa tidak langsung menghubungi melalui nomor ponselnya saja? “Hallo?” Svarga menyapa setelah menempelkan gagang telepon ke telinga. “Svarga … apa salahku sampai kamu memblokir nomorku?” Ucapan Gladys itu tentu saja membuat kerutan di kening Svarga kian dalam. “Apa yang dikatakan istrimu tentangku sampai kamu membenciku Svarga? Kita sahabat dari kecil, kamu tahu aku dan aku tahu semua tentangmu … kenapa sekerdil itu pikiranmu sampai menuruti keinginan istrimu yang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD