Sudah tengah malam saat Svarga tiba di Surabaya, mobil yang menjemputnya dari Bandara memelankan laju hingga akhirnya berhenti tepat di depan sebuah gerbang besar dan tinggi. Svarga ragu untuk masuk ke rumah mertuanya menemui Zaviya sekarang tapi dia ingin tahu bagaimana keadaan Zaviya. Ayah mertuanya tidak pernah memberitahu kondisi Zaviya, sepertinya kecewa setelah obrolan panjang mereka terakhir kali. Sedangkan Svarga segan kalau harus mengganggu sang ibu mertua meski baik padanya. Dan Zaviya masih tidak mau membalas pesan atau mengangkat panggilan telepon. Ingatkan Svarga untuk tidak membuat masalah lagi karena ternyata membujuk Zaviya lebih sulit dari membujuk klien besar untuk menjalin kerjasama bisnis dengan AG Group. “Pak, cob putari rumah ini,” pinta Svarga kepada driver. D