22.

1350 Words

Raya mendengarkan paparan Fajar dengan seksama. Dalam hatinya dia meyakini Fajar tidak berbohong. Laki -laki itu walaupun ketus dan bermulut tajam, sebenarnya dia adalah orang yang baik. "Kenapa kita berpisah saat itu jika kita memang saling mencintai ?" "Belum saatnya aku membeberkan itu padamu." "Pantas saja kau tau semua tanda yang ada pada diriku, tentu saja kau menghafalnya, bahkan aku sudah pernah mengandung anakmu." Raya terlihat sedih. Ada semacam perasaan tak rela pada dirinya saat mengetahui bahwa dia adalah seorang janda. "Kita pernah menikah, bukan?" "Iya," jawab Fajar mantap. Namun dia kaget saat Raya mendekat padanya. Matanya menantang mata Fajar. "Bantu aku mengingatmu." Raya mendekat dan menempel pada Fajar. Fajar tidak menduga ini terjadi. Dia melongo tak percaya sa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD