Edward makan malam bersama keluarganya. Evans ikut makan satu meja bersama mereka. Edward merasa ada yang berbeda dari kedatangannya kali ini. Adik-adik dan kedua keponakannya tidak menyapa sama sekali. Biasanya begitu tahu ia datang mereka pasti meminta oleh-oleh. Ruang makan sepi tanpa ada yang bicara. Semua menampilkan wajah datar saja. Seakan sedang terjadi ketegangan di sana. Ruang makan kehilangan suasana hangat yang selama ini selalu Edward rasakan saat momen makan bersama. Hanya ada suara denting sendok dan garpu yang beradu dengan piring. Sungguh suasana makan yang sangat tidak menyenangkan bagi Edward. Edward merasa semua orang seperti memusuhinya. Tak ada yang ingin mengajaknya bicara, atau sekadar bertanya bagaimana keadaannya. Tak ada yang peduli dengan perasaannya. Satu pers