“Temen anjiing!” teriak Bara langsung menyerang Jasper dengan kesal. Satu pukulan kuat menghantam rahang pria itu. Bara segera menarik diri enggan keterlaluan. Namun dia puas melihat bagaimana Jasper terkapar sambil memegangi rahangnya yang dapat dipastikan lebam.
Dengan santainya, Bara duduk lagi di sofa dan minum untuk menenangkan diri. “Badjingan lu. Gara gara lu, gue jadi kayak gini sekarang.”
“Sorry, Bar. Waktu itu emang si Liodra keliatan frustasi banget sama lu.”
“Anjingg lu.”
Jesper segera duduk lagi, dia mengambil tissue untuk menyeka darah yang keluar dari hidungnya. Setidaknya dia juga tidak punya penyesalan. “Lu mau gimana sekarang? Kalau lu buka lagi kasus lama, kita bertiga pasti keseret lagi. Soalnya kita yang setuju buat kasih minuman itu sama lu.” Belum juga Bara menja
