Suasana tempat acara pernikahan Riska dan suaminya terllihat sangat indah dan romantis. Riska sengaja memilih tema outdoor untuk acara pernikahannya. Dengan pemandangan sunset di tepi pantai menambah kesan romantis. Kebetulan calon suaminya adalah seorang pria asing berkewarganegaraan Amerika. Menurut cerita yang Lea dengar kalau Riska dan sang calon suami bertemu ketika Riska melanjutkan kuliah disana. Awalnya mereka hanya sekedar teman saja hingga lama-lama mereka saling jatuh cinta dan sekarang memutuskan untuk menikah. Riska dan sang calon suami sudah hampir 5 tahun berpacaran jadi wajar saja jika sekarang mereka memutuskan untuk menikah. Mengingat itu membuat Lea merasa iri dengan Riska. Umur mereka bisa dikatakan sebaya tapi Riska sudah berhasil mendapatkan pangerannya sendiri. Sedangkan dirinya di usianya yang sudah 30 tahun pada tahun ini belum ada kepastian apakah ia akan bisa menikah. Lea menjadi ragu apakah penikahannya dengan Barra akan dilanjutkan atau tidak. Atau mungkin hubungan mereka akan berakhir. Karena Lea merasa hubungannya dengan Barra sudah terasa hambar. Dan Lea tahu Barra sudah banyak berubah. Barra sudah seperti orang lain. Menjadi orang yang Lea tak kenal sama sekali karena Barra sudah berubah. Dan itu membuat Lea tak mengenal tunangannya itu. Lea pun melihat cincin pertunangan yang Barra berikan tahun lalu. Cincin yang waktu itu membuat Lea menjadi wanita paling bahagia di seluruh dunia karena akhirnya bisa mendapatkan pangerannya.
Dari kecil Lea selalu bermimpi jika nanti ia sudah dewasa, ia ingin menikah dengan seorang pangeran yang charming dan bisa membuatnya bahagia. Dan apakah pangeran charming itu Barra? Hanya Tuhan dan waktu yang bisa menjawabnya.
Lea kembali sadar dari segala kegundahan hatinya. Ia pun kembali ke dunia nyata bersama laki-laki yang bisa di bilang "hot" disampingnya yang sedang focus menyetir mobil menuju tempat acara. Waktu seakan berjalan dengan cepat. Sudah 10 tahun lebih Lea tak melihat laki-laki di sampingnya. Ia sudah berubah drastis. Dari seorang yang dulunya bisa dikatakan culun berubah menjadi laki-laki hot yang menjadi incaran banyak wanita. Dan Lea yakin jika pria di sampingnya ini pasti seorang playboy.
"Udah puas lihat wajah aku?" kata Edgar datar.
Lea sempat kaget ketika Edgar tahu bahwa dirinya memperhatikannya.
"Siapa yang lihatin kamu. Cuma penasaran aja udah lama kita gak ketemu dan kamu berubah drastis. Kamu bukan seperti Edgar yang aku kenal dulu," kata Lea jujur.
"Edgar yang pemalu, penakut, dan gendut udah berubah. Dan perubahan ini gara-gara dulu 10 tahun yang lalu ada seorang perempuan yang menolak cintanya begitu saja karena masalah perbedaan umur," kata Edgar sarkas.
Lea kaget mendengar perkataan sarkas dari Edgar. Ia tak menyangka penyebab Edgar melakukan perubahan besar-besaran ini adalah dirinya. Penolakannya dulu atas pernyataan cinta dari Edgar membuat efek yang besar pada Edgar. Tapi dengan cepat Lea segera menampilkan wajah yang wajar.
"Sorry kalau gara-gara dulu aku tolak cinta kamu, membuat kamu berubah seperti ini. Tapi aku juga melakukan semua itu demi kebaikan kamu. Saat itu kamu masih kecil dan lebih baik fokus dengan pelajaran saja. Apalagi waktu itu aku teman kakak kamu jadi apa kata orang kalau kamu pacaran dengan perempuan yang lebih cocok jadi kakak kamu. Jadi aku menolak cinta kamu saat itu," kata Lea coba menjelaskan.
Rahang Edgar mengeras ketika mendengar perkataan Lea. Ia tak pernah memperdulikan masalah umur. Tapi sepertinya perempuan disampingnya ini sangat keras kepala.
"Tunggu aja aku pasti bisa milikin kamu. Dan gak ada laki-laki lain yang boleh milikin kamu. Karena Alea Bagaskara hanya milik Edgar Khyle," kata Edgar penuh keyakinan.
Lea berjalan dengan anggunnya memasuki tempat acara yang memang berkesan sangat romantis. Malam ini Lea sangat sexy dan mempesona. Sedari tadi banyak pasang mata yang menatap lapar ke arah Lea. Tapi sepertinya Lea tak memperdulikan. Ia terus berjalan menuju tempat pelaminan. Dari kejauhan ia melihat Riska dan sang suami tampak sangat bahagia di hari pernikahannya. Ia juga terlihat sangat cantik dengan balutan gaun bak putri raja. Senyum pun terus mengembang di wajah Riska. Lea pun bisa merasakan aura kebahagian di wajah Riska. Dan itu sedikit membuat hati tercubit karena merasa iri dengan Riska. Ia ingin merasakan dirinya seperti yang Riska rasakan sekarang.
"Lea," panggil Riska ketika melihat Lea datang.
Lea pun semakin berjalan mendekat dan memeluk sahabatnya ini.
"Riska selamat ya. Aku ikut senang akhirnya kamu nikah juga," kata Lea sambil tersenyum.
"Makasi Lea udah jauh-jauh datang kesini. Sendirian aja? Dennis dimana?" tanya Riska sambil melihat kesekeliling.
"Iya aku sendiri aja. Sorry Dennis gak bisa datang. Dia masih di Jerman buat ngelanjutin kuliah. Dia juga titip salam buat kamu kalau dia gak bisa datang kesini," kata Lea menjelaskan.
"Wah sayang aku gak bisa ketemu Dennis. Tapi gak papa. Salam balik buat Dennis ya," kata Riska terlihat sangat bahagia.
"Iya nanti aku sampaiin ke Dennis. Oya Tante Wina mana?" tanya Lea mencari keberadaan tante Wina.
"Oooo... Mama kayaknya lagi nemuin tamu deh. Kamu kesini sama Ed kan?" tanya Riska lagi.
"Iya Tante Wina yang minta Edgar jemput. Ya udah aku ketemu sama Tante Wina dulu," kata Lea sambil memeluk Riska lagi.
Lea pun segera pergi dari tempat pelaminan Riska dan sang suami dan sekarang ia sedang mencari keberadaan Tante Wina. Lea tidak mungkin pulang dari sini sebelum bertemu dengan Tante Wina. Bagaimanapun juga ia harus menemui Tante Wina yang sudah ia anggap seperti ibunya sendiri. Karena memang setelah kepergian orang tuanya Tante Wina dan suaminya sudah seperti orang tua bagi dirinya dan Dennis.
Lea berjalan dengan santai dan ia tidak merasa risih karena sedari tadi banyak pasang mata laki-laki yang melihatnya lapar seakan-akan ingin menerkamnya. Lea lebih fokus untuk mencari keberadaan Tante Wina. Setelah mencari keberadaan Tante Wina akhirnya ia berhasil menemukannya.
"Tante Wina," panggil Lea dengan senang.
Sang Tante yang namanya disebut langsung berbalik dan terlihat wajahnya bahagia ketika melihat Lea ada disana.
"Ya ampun Lea sayang Tante kangen banget sama Lea. Lea benar-benar udah jadi gadis yang sangat cantik " kata Tante Wina sambil memeluk Lea.
"Lea juga kangen sama Tante. Tante bisa aja. Ini pengaruh make up Tante jadi Lea kelihatan agak cantikan," kata Lea bercanda.
"Gak sayang kamu cantik banget. Kamu mirip banget kayak Bunda kamu," kata Tante Lea memuji.
Lea hanya tersenyum mendengar perkataan Tante Wina.
"Gimana kabar kamu? Udah lama Tante gak ketemu sama kamu?" tanya Tante Wina.
Saat ini Tante Wina dan Lea sedang duduk berdua sambil mengobrol.
"Lea baik-baik aja kok Tante. Iya Tante udah hampir 2 tahunan ya Lea ga ketemu Tante. Habis Tante kan sekarang udah tinggal di Bali kan. Apalagi sekarang kerjaan Lea lagi banyak jadi jarang bisa main-main gitu. Ini aja Lea cuma bisa ambil cuti 2 hari buat datang ke Bali," kata Lea menjelaskan.
"Iya sayang Tante udah 3 tahun pindah ke Bali. Kapan kamu pulang?" tanya Tante Wina.
"Jadwal penerbangan aku Senin sore Tante. Jadi masih ada 2 hari aku disini. Rencananya aku mau liburan bentar disini sebelum pulang seninnya," kata Lea menjelaskan.
"Wah asyik dong. Kalau gak malam ini kamu nginep ke rumah Tante aja. Biar besok Edgar yang nemenin kamu jalan-jalan seharian di Bali ini. Nanti biar Tante minta Edgar nemenin kamu jalan-jalan," kata Tante Wina memberi saran.
"Gak usah Tante. Nanti ngerepotin. Lagian Lea udah pesan hotel kok jadi sayang kalau gak di tempatin," kata Lea menolak secara halus.
"Ayolah sayang. Tante kan kangen sama Lea. Tante pengin ngobrol banyak sama Lea." Kata Tante Wina meminta
"Tapi Tante Lea juga gak bawa baju ganti," kata Lea berusaha menolak secara halus.
"Kamu tenang aja soal baju kamu bisa pakai baju Riska. Kalau perlu kamu balik hotel trus bawa baju ganti kamu buat nginep di rumah Tante. Jadi please malam ini nginep disini ya?" Pinta Tante Wina.
Sepetinya Lea tidak bisa menolak karena ia merasa ga enak melihat Tante Wina sudah memohon kepada-nya. Jadi ia memutuskan untuk malam ini ia akan menginap di rumah Tante Wina. Ia akan pulang ke hotel untuk membawa beberapa baju ganti.
"Kalau gitu Lea balik hotel dulu buat ambil baju ganti Lea. Nanti Lea datang ke rumah Tante lagi," Kata Lea menyerah.
"Makasih sayang. Biar Edgar yang antar kamu. Sekalian nanti dia yang antar ke rumah juga," kata Tante Wina
Lea hanya mengangguk saja mendengar perkataan Tante Wina.
"Ed." Panggil Tante Wina.
"Iya Ma. Kamu antar Lea ke hotel trus bawa dia ke rumah kita. Malam ini Lea akan nginep di rumah kita. Dan besok mama mau kamu nganterin Lea jalan-jalan seharian di Bali. Karena Lea baru pulang Senin pagi," perintah Tante Wina.
"Iya Ma," Jawab Edgar patuh.
"Kalau gitu Lea permisi dulu Tante," Kata Lea berpamitan.
"Iya sayang. Nanti Tante tunggu di rumah ya." Kata Tante Wina
Setelah saling berpelukan dan berciuman, Lea pun segera pergi ke hotelnya untuk mengambil beberapa perlengkapannya untuk menginap di rumah Tante Wina. Dan tentu saja Edgar terus saja mengekor di belakangnya seakan-akan ia seperti pengawal Lea.
Semoga masih suka sama Edgar dan Lea ya...
Happy reading