Childish boss 4

1370 Words
Di sebuah kamar yang tampak remang-remang  ada seorang gadis yang terlihat sangat seksi dengan hanya memakai kaos dan underwear saja sedang terlelap dalam tidurnya. Ia masih asyik dengan mimpi-mimpinya sampai-sampai tak tahu hari sudah beranjak siang. Tapi ketenangan paginya terusik ketika bunyi dering telepon berbunyi. Sudah hampir 15 menit yang lalu telepon itu terus saja berbunyi dan sang pemilik telepon enggan untuk mengangkat telepon itu karena masih merasa ngantuk. Dengan masih menutup matanya, Lea mengangkat telepon itu karena memang sangat menggangu tidur nyenyaknya "Halo," jawab Lea dengan suara serak khas bangun tidur. "Lea sayang. Kamu udah sampai Bali." tanya seorang wanita di seberang telepon. Lea pun langsung bangun dari tidurnya dan terduduk di ranjang. Ketika ia melihat layar hpnya disana ada nama Tante Wina. Dan betapa bodohnya Lea karena tak melihat siapa yang meneleponnya tadi. "Iya Tante Lea ada di Bali. Ada apa Tante telepon Lea?" tanya Lea balik. "Tante kira kamu gak datang di nikahannya Riska. Tapi Tante senang kamu bisa datang kesini. Tante kangen banget sama kamu," kata Tante Wina dengan suara lembutnya. "Iya Tante Lea pasti datang kok. Riska kan juga teman aku jadi aku harus menyempatkan waktu untuk datang. Tapi maaf Tante Dennis gak bisa datang karena sekarang dia masih di Jerman untuk melanjutkan kuliahnya. Dennis titip salam buat Tante kemarin waktu telepon Lea," kata Lea di ujung telepon. "Gak pa-pa kok sayang. Tante tahu kok. Kamu udah datang aja Tante senang banget. Oya nanti malam biar Edgar jemput kamu di hotel?" kata Tante Wina. "Gak usah Tante nanti Lea bisa naik taxi kok. Tante tenang aja," jawab Lea menolak secara halus. "Ehh jangan. Nanti biar Edgar jemput kamu. Tante gak mungkin biarin kamu naik taxi. Nanti kamu kirim alamat hotel kamu ke Tante biar nanti malam Edgar yang jemput. Dan Tante gak mau dengar penolakan dari kamu," kata Tante Wina mengingatkan. "Iya Tante," Jawab Lea pasrah. "Ya udah kalau gitu Tante tunggu kamu nanti malam ya sayang," kata Tante Wina dengan suara yang bahagia. Sambungan telepon pun ditutup. Lea tampak frustasi ketika sang Tante bilang akan meminta Edgar menjemputnya. Kenapa Lea bisa lupa kalau Edgar adalah putra bungsu Tante Wina dan adik dari Riska. Lea benar-benar bingung harus bersikap gimana ketika bertemu dengan Edgar nanti. Sudah hampir 10 tahun ia tak bertemu dengan Edgar. Lea ingat bagaimana dulu Edgar menyatakan cintanya pada Lea. Waktu itu Edgar masih sangat kecil lagian Lea gak mungkin menerima cinta Edgar. Ya selain waktu itu ia sudah punya pacar tapi juga karena usia Edgar 5 tahun lebih muda darinya. Apa kata orang jika ia berpacaran dengan Edgar. Sangat tidak mungkin bisa dibilang jika Lea pacaran sama anak kecil. Jadi waktu itu ia menolak cinta Edgar. Dan setelah itu Lea tak pernah bertemu lagi dengan Edgar. Lea dengar dari Riska jika sang adik memilih tinggal di Amerika bersama neneknya. Dan fokus melanjutkan pendidikan disana. Dan sejak itu Lea seakan melupakan Edgar karena ia pun sudah sibuk dengan kehidupannya sendiri. "Ahhh.. bodoh. Mau dia yang jemput apa gak aku gak peduli. Yang penting aku datang dan setelah itu aku balik buat ngelanjutin liburan aku." kata Lea tak peduli. Lea pun kembali melanjutkan tidurnya karena semalam ia tidur dini hari karena ia benar-benar menikmati malam di kota Bali. Dan ia membuang semua beban pikirannya dan menikmati waktunya sendiri. Jam sudah menunjukkan pukul 7 dan Lea sudah hampir selesai berdandan untuk datang ke acara pernikahan Riska. Malam ini Lea memakai long dress warna hitam dengan potongan belahan di kaki yang memperlihatkan kaki jenjangnya. Rambutnya panjangnya sengaja ia gulung seperti konde untuk memberi aksen glamor. Serta ia poles wajah cantiknya dengan make up tipis tapi ia memakai lipstik merah agar terlihat seksi. Yang pasti malam ini Lea sangat cantik dan seksi. "Ok udah kelar tinggal pakai sepatu," kata Lea akan mengambil sepatunya. Ketika akan memakai sepatu telepon kamarnya berbunyi dan dengan cepat Lea mengangkatnya. "Halo apa ini nona Lea?" tanya seseorang di ujung telepon "Iya saya Lea. Ini siapa?" tanya Lea balik "Saya dari lobby hotel nona. Di lobi ada Tuan Edgar Khyle sedang menunggu. Mau saya persilahkan ke kamar nona atau bagaimana?" tanya resepsionis hotel "Suruh tunggu disitu. Sebentar lagi saya kesana," jawab Lea santai. "Baik nona." jawab sang resepsionis hotel. Lea pun segera bergegas turun. Ia ingin cepat sampai dan yang pasti cepat pulang. Ia masih ingin menikmati sisa harinya di Bali ini. Dengan langkah anggun dan menawan, Lea berjalan menuju lobby hotel. Sepanjang jalan beberapa pasang mata seakan tak bisa lepas dari matanya. Dan beberapa bule seakan-akan terpana dengan Lea. Tapi Lea tak menggubrisnya ia pun segera berjalan menuju lobby hotel Ketika sampai lobby ia melihat sosok laki-laki yang jauh berbeda dari 10 tahun yang lalu. Jika dulu laki-laki itu kurus dan berkacamata tapi sekarang ia terlihat sangat "hot" bagi Lea. Dan laki-laki itu adalah Edgar anak laki-laki yang ia tolak cintanya dulu. Kini berada di depannya dengan penampilan yang Lea yakin bisa membuat banyak wanita jatuh cinta padanya. "Hai Lea," sapa Edgar dengan senyum tampannya. "Hai. Kamu Edgar?" tanya Lea balik. "Iya aku Edgar. Kenapa? Apa aku berubah?" tanya Edgar dengan tatapan yang penuh arti. "Iya kamu beda banget gak kayak dulu," jawab Lea jujur. "Ya aku berubah buat kamu," jawab Edgar serius. Lea kaget mendengar perkataan Edgar. Kenapa ia berubah demi dirinya? Belum sempat Lea mendapatkan jawabannya, Edgar sudah bertanya lagi padanya. "Kita berangkat sekarang?"tanya Edgar lagi. "Iya." Entah kenapa Lea menjadi gugup ketika berbicara dengan Edgar. Mereka pun segera berangkat ke tempat pernikahan Riska diadakan. Dengan wajah Lea yang masih berusaha mencerna kata-kata dari Edgar tadi. 1 jam sebelumnya ..... Edgar sedang bersiap-siap untuk pergi ke hotel Lea. Tadi sang mama memintanya untuk menjemput Lea dari hotel. Karena sang mama tak ingin Lea ke tempat acara naik taxi jadi sang mama memintanya untuk menjemputnya. Dan tentu saja hal itu membuat Edgar senang. Karena ia bisa kembali melihat wanita cinta pertamanya dan akan menjadi cinta terakhirnya. Edgar sudah siap untuk jalan ke tempat Lea. Malam ini ia begitu terlihat tampan dan "hot". Dengan tukedo hitam yang pas di tubuh atletisnya. Edgar yakin Lea akan terpana ketika melihatnya nanti. Karena setelah penolakan cinta dari Lea, Edgar benar-benar berubah total. Baik fisik maupun kemandirian. Dan matanya sekarang ia sudah menjadi seorang laki-laki sukses. Dan sekarang ia berani datang kembali untuk merebut hati Lea. Ia akan mendapatkan Lea untuk menjadi miliknya. Edgar tahu usianya jauh lebih muda daripada Lea tapi baginya itu tidak penting selama wanita yang ada di sampingnya adalah Lea. Tapi sayang Lea selalu menganggapnya tak lebih dari adik dari sang kakak. Bahkan sering kali ia sudah berusaha melamar Lea tapi apa yang dia dapat adalah penolakan. Lea selalu menganggapnya sebagai anak kecil yang ga pantas untuknya. Dan sejak itu Edgar berjanji pada dirinya untuk menjadi seorang laki-laki yang bisa diandalkan oleh Lea. Dan disinilah Edgar berada. Di usianya yang masih 25 tahun ia bisa dikatakan menjadi salah satu pengusaha yang sangat sukses. Ia sudah memiliki perusahaan di bidang IT yang cukup dikenal banyak orang. Edgar belajar dan berusaha mati-matian untuk mendapatkan ini semua. Dan sekarang ia sudah bisa menemui Lea dengan apa yang ia punya sekarang. Edgar kembali melihat pantulan dirinya di cermin. Dengan memakai jas ia terlihat sangat tampan. Apalagi dengan tubuh yang atletis serta wajah yang rupawan. Dengan semua yang ia punya sekarang ia yakin banyak wanita yang mengantri untuk bersamanya. Tapi bagi Edgar hanya ada nama Lea yang ada di dalam hatinya. Edgar baru saja memarkirkan mobilnya dan bergegas menuju lobby hotel. Ia juga sudah meminta pihak hotel untuk memberitahu keberadaannya disini kepada Lea. Jadi ia pun menunggu hingga Lea turun dari kamarnya. Ketika sedang menunggu, ia melihat dari kejauhan tampak Lea berjalan dengan anggun. Penampilan Lea malam ini sangat cantik dan seksi. Ingin rasanya Edgar langsung menerkamnya dan menciumnya hingga nafasnya tersengal-sengal. Tapi Edgar juga meruntuki cara Lea berpakaian karena ketika ia berjalan banyak mata para lelaki yang memandangnya dengan pandangan liar. Ingin rasanya Edgar mencongkel mata para laki-laki itu yang dengan seenaknya memandang tubuh Princessnya dengan seenaknya. Lea tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Tapi ketika ia amati lagi Edgar jauh berbeda ketika terakhir ia bertemu. Dia terlihat hot. Apa hot??? Lea segera membuang pikiran itu. Lea menetralkan keadaan tubuhnya agar tidak gugup di depan si cowok nyebelin di depannya. Edgar juga merasa suasana canggung diantara mereka dan akhirnya ia memilih menagajak Lea untuk berangkat bersama. Dan selama perjalanan mereka hanya diam seribu bahasa. Sibuk dengan pemikirannya sendiri-sendiri. Hmmmm pertemuan pertama Lea dan Edgar nih? Dan kisah mereka dimulai dari sekarang. See you next chapter... Happy reading
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD