Childish boss 3

1256 Words
Lea baru saja masuk ke apartemennya. Apartemen yang berhasil ia miliki setelah ia menabung dari hasilnya bekerja keras selama ini. Lea ingat bagaimana ia harus benar-benar berhemat agar bisa segera melunasi apartemen yang ia miliki saat ini. Dan hasilnya sekarang ia berhasil memiliki tempat tinggalnya sendiri. Ya walaupun tidak begitu besar tapi bagi Lea ini lebih dari cukup. Karena dulu Lea ingat bagaimana susahnya dia dan adiknya harus pindah dari satu kontrakan satu ke kontrakan yang lain. Itupun mereka harus mencari tempat yang sangat murah karena Lea tak mampu untuk menyewa tempat tinggal yang bagus. Tapi Lea bersyukur sekarang kehidupannya jauh lebih baik. Walaupun ia tak begitu kaya sekali tapi Lea tak perlu bingung makan apa besok harinya. Karena sekarang ia bisa mulai menikmati hidupnya. Jam menunjukkan pukul 12 malam ketika ia sampai di apartemen. Lea selalu lupa waktu kalau sudah kumpul dengan sahabatnya. Dan mereka harus menghentikan obrolan mereka ketika Meyta sudah di jemput suaminya. Dan satu persatu pun memutuskan untuk pulang. "Ahhhh..... Segeranya," kata Lea sesaat setelah selesai mandi. Lea baru saja selesai mandi ketika hpnya berbunyi. Dilayar hpnya tampak nama sang adik muncul. "Ya Den. Ada apa?" tanya Lea pada sang adik di sambungan telepon. "Kakak udah sampai apartemen?" tanya Dennis dengan sedikit khawatir. "Iya ini kakak baru sampai apartemen. Tadi habis ngumpul-ngumpul sama anak-anak jadi lupa waktu. Tapi ini kakak udah di apartemen kok. Ada apa Den kamu telepon kakak? Kamu baik-baik aja disana kan? Apa uang kamu habis? Apa mau kakak kirimin uang lagi?" tanya Lea pada sang adik dengan penuh perhatian. Lea adalah sosok kakak yang baik dan penuh perhatian pada sang adik. Ia akan melakukan apapun agar sang adik mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Bahkan ia rela menghabiskan banyak uang ketika sang adik melanjutkan kuliahnya di Jerman. Walaupun ia mendapat beasiswa tapi tetap saja Lea masih memberikan uang untuk biaya hidup sang adik disana. Karena bagi Lea sang adik adalah orang yang paling penting dalam hidupnya dan satu-satunya keluarga yang ia miliki. "Dennis gak pa-pa kok kak. Dennis cuma tanya kabar kakak aja. Dan soal uang kakak gak usah khawatir Dennis masih punya kok. Apalagi Dennis udah kerja part time disini jadi uang Dennis masih cukup kok kalau cuma buat biaya sehari-hari," kata Dennis mencoba tak membuat sang kakak khawatir. "Den, kakak kan pernah bilang kamu gak usah part time segala. Biar kakak yang kasih uang ke kamu buat biaya hidup disana. Kakak masih sanggup kok buat bayarin kamu. Jadi kamu disana fokus kuliah aja," kata Lea menasehati sang adik. "Tapi kak, Dennis juga pengin belajar mandiri jadi gak papa kok. Kerjaan part time Dennis juga gak ganggu kuliah kok. Kalau nanti ganggu Dennis bakal berhenti," kata Dennis mencoba memberi penjelasan pada sang kakak. "Ya udah terserah kamu. Tapi kamu inget harus fokus belajar disana. Dan jangan lupa jaga kesehatan. Satu lagi kalau kamu butuh apa-apa langsung bilang ke kakak," kata Lea mencoba menasehati sang adik. "Iya kakakku yang bawel. Oya kak, kakak dapat undangan nikahannya Riska anaknya Tante Wina sahabatnya bunda dulu. Beliau minta kita hadir loh kak. Kakak kan tahu sendiri gimana baiknya Tante Wina dulu sama kita. Beliau yang udah bantu kita saat bunda dan ayah udah meninggal. Beliau udah seperti sosok ibu buat kita. Apalagi Riska kan dulu teman kakak kan? Masak kakak gak datang ke acara nikahannya sih," kata sang adik mengingatkan. "Iya kamu bener Den. Tante Wina udah baik banget sama kita. Beliau udah menganggap kita seperti keluarganya sendiri. Tapi kakak bingung mau datang sama siapa?" Ada rasa dilema di hati Lea karena bingung harus pergi dengan siapa. "Kakak ajak kak Barra aja. Dia pasti mau nemenin kakak," kata Dennis memberi saran. "Barra lagi sibuk sama kerjaannya. Aku juga lagi malas ketemu sama dia," jawab Lea malas. "Kakak lagi berantem sama kak Barra ya?" tanya Dennis penasaran. "Udah deh kita gak usah bahas soal dia. Kakak bisa berangkat sendiri. Ya udah nanti biar kakak datang kesana sendiri sekalian liburan juga. Beberapa hari ini kakak banyak kerjaan dan sepertinya kakak butuh liburan juga," kata Lea yang sudah merebahkan tubuhnya di ranjang. "Ok deh. Kalau gitu aku berangkat ke kampus dulu kak soalnya halnya udah mepet," kata Dennis yang langsung memutuskan saluran telepon. Lea pun merebahkan tubuhnya ke ranjang. Ia memang harus datang ke tempat Tante Wina. Bagaimanapun juga Tante Wina sudah banyak membantunya. Apalagi Riska adalah temannya dulu saat SMA jadi sebaiknya ia datang. Walaupun ia harus datang sendiri karena ia yakin Barra pasti tidak akan bisa. Lea merasa hubungannya dengan Barra sudah tak seperti dulu lagi. Ia merasa Barra sekarang sangat jauh. Lea sempat berpikir apa ia yakin akan melanjutkan pernikahannya dengan Barra. Karena sekarang ia mulai tak percaya dengan Barra. Lea pun segera membuang semua pikiran buruk itu. Dan ia bergegas untuk tidur karena besok pagi banyak pekerjaan kantor yang sudah menunggunya. Hari berikutnya dilalui Lea dengan segudang pekerjaan yang sangat menumpuk. Ia dikejar deadline untuk segera menyelesaikannya. Dengan sifat Lea yang perfectionis tak jarang ia harus bekerja lembur untuk segera menyelesaikan beberapa pekerjaannya. Lea juga akan meminta cuti pada hari Jumat dan Senin ini karena pernikahan Riska akan di adakan di Bali. Jadi Lea memutuskan untuk mengambil cuti selama 2 hari untuk datang ke Bali. Sudah lama Lea tak mengambil cutinya jadi ia akan memakai cutinya selain untuk datang ke acara pernikahan Riska, ia juga ingin berlibur di Bali waluapun cuma sebentar. Jadi ia harus segera menyelesaikan semua pekerjaannya sebelum ia pergi untuk berlibur. Jam menunjukkan pukul 10.00 malam ketika Lea sampai di apartemennya. Dan ia baru saja selesai packingnya untuk perjalanannya ke Bali besok pagi. Lea sengaja mengambil penerbangan pagi agar bisa segera merasakan liburan singkatnya. Dan selama di Bali, Lea akan menikmati semuanya dan bersenang-senang. Lea pun merebahkan tubuhnya ke ranjang besarnya. Ia merasa hidupnya ga lengkap. Ia merasa iri dengan sahabatnya dan orang-orang yang sudah menikah. Bahkan Riska temannya di SMA nya dulu aja sebentar lagi sudah menikah. Sedangkan dirinya kapan. Walaupun ia sudah punya pacar tapi Lea merasa Barra mulai menjauh darinya. Ia merasa Barra sudah berubah tidak seperti Barra yang ia kenal. Lea mengambil teleponnya dan mencoba menelepon Barra. Ia akan memberi tahu Barra bahwa besok pagi ia akan pergi ke Bali. Lea berharap Barra bisa mengantarnya ke Bandara dan mereka bisa bertemu walaupun hanya sebentar. Tapi Barra tak kunjung mengangkat telepon Lea. Lea pun lelah dan melemparkan hpnya dan tak lama ia terlelap tidur dengan air mata yang mengalir di mata indahnya. Jam menunjukkan pukul 09.00 pagi dan hari ini hari cukup cerah. Lea baru saja mendarat di Bali. Dan sekarang ia sedang menunggu kopernya. Setelah ini ia akan langsung ke hotel dan menaruh kopernya terlebih dahulu. Kemudian ia akan memulai liburannya di Bali. Lea tampak cantik dengan memakai skinny jeans hitam di padu dengan kaos putih serta rambut panjangnya yang ia kucur asal serta kacamata minus karena ia belum sempat menggantinya dengan softlens. Semuanya seakan pas di tubuh Lea yang memang sudah cantik. Bahkan Lea sempat melihat beberapa laki-laki terpana ketika dirinya sedang berjalan. Tapi Lea tak begitu menggubrisnya. Yang terpenting sekarang ia akan menikmati liburannya. Sesampainya di hotel, Lea langsung bersiap untuk jalan-jalan. Ia pun mengganti bajunya dengan kaos yang oversize di padukan dengan celana pendek serta rambut panjangnya ia gulung menyerupai konde ditambah kacamata hitam andalannya. Serta ia memilih memakai sandal santai untuk memulai petualangannya. Sementara di tempat lain tampak sepasang mata laki-laki yang terus mengawasi Lea dari kejauhan. Laki-laki itu seakan menahan amarah karena melihat gadisnya begitu seksi memakai baju sehingga dari tadi banyak pasang mata yang menatap padanya. Dan itu membuat laki-laki itu tak suka. Karena tubuh Lea hanya dirinya yang boleh melihat dan miliki. "Tunggu aku baby," gumam laki-laki misterius itu. Hmmm kira-kira siapa ya laki-laki itu? So see you next chapter Happy reading
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD