Part 15

2432 Words

Abinaya belum juga memejamkan mata. Patah hati kali ini sedemikian menyiksa. Keingetan dia terus, makan nggak enak karena mikirin dia, tidur tak lelap karena merindukannya, pikiran kacau tak bisa fokus karena yang ada di benak adalah bagaimana membebaskan pikiran dari bayangannya. Galau, resah, gundah gulana, persis kayak ABG labil. Harusnya di usia sekarang sudah bukan waktunya lagi menggalau karena putus cinta. Harusnya ia sudah memiliki belahan jiwa yang akan mendampinginya sampai ajal memisahakan, bahkan sudah sangat pantas menggendong anak. Ironis, di saat hujan mengguyur dengan derasnya, yang di depan mata hanyalah tampang Deran yang terpejam pulas dan mendengkur. Suara dengkurannya yang keras semakin membuatnya sulit terlelap. Deran menginap karena hujan deras dan memang ia malas pu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD