Abinaya kembali dari Masjid seusai sholat Subuh berjama’ah di Masjid. Ia melirik Fara tengah memasak. Gemericik air dari kran terdengar berirama, seolah mewakili hatinya yang bertalu-talu, bukan tengah mendendangkan lagu atau berbahagia, tapi ada sesuatu yang sangat mengganggu pikirannya. Fara tengah mencuci sayuran. Abinaya ingin berbicara lebih jelas pada Fara, hanya saja pagi selalu menjadi super hectic untuk mereka. Baik Fara maupun dirinya harus berangkat kerja pagi. Abinaya melirik kamar mertuanya yang masih tertutup. Maria belum bangun sepertinya. Ia sama sekali tak keberatan ibu mertuanya tinggal bersamanya dan Fara meski kata orang, rumahtangga akan lebih ayem kalau tak ada pihak lain tinggal dalam satu rumah termasuk orangtua atau mertua. Hanya saja dia bukan orang yang sampai h

