2. Video Panas Suamiku Tersebar

1161 Words
Nicola turun ke lobby bawah dengan wajah yang datar dan dingin, di lantai lobby ia bertemu dengan sahabat sang suami yaitu Adrian Halim dan juga Ommar Hakeem, mungkin mereka berdua hendak menemui sang suami. “Hai, Nic! Kamu baru menemui Hasan?” tanya Adrian yang dengan ramah menyapa Nicola, namun dengan dingin si Nic hanya mengangguk singkat lalu segera berlalu. Baginya temannya suaminya pasti sama bejadnya dengan sang suami. Adrian dan Ommar menatap punggung sang istri sahabatnya itu dengan bingung, karena biasanya Nic orang yang humble dan juga ramah, tapi kenapa ini berubah? “Kenapa tuh, istrinya Hassan?” tanya Ommar dengan nada bingung. “Mungkin lagi bertengkar dengan sang suami … biasalah!” kata Adrian menyembunyikan perasaan tak enak yang menggelayut di hatinya, jadi ia bergegas ingin menemui sang sahabat. “Sayang sekali Nic menikah dengan Hasan … kalau saja..” “Hehh!!jangan bakat jadi pebinor ya … ingat Hasan itu teman kamu, sahabat kita sejak SMA!” Adrian menatap Omar dengan tidak suka. Ada sesuatu yang masih disembunyikan oleh Adrian selama beberapa minggu ini. ia masih mencoba menahan diri karena hasilnya baru akan diketahui nanti sore, maka ia masih berusaha diam saja melihat Hasan menyakiti istrinya, yaitu Nic. Adrian bertemu dengan Nic, dikenalkan oleh Hassan sebulan yang lalu. Waktu pernikahan dua sejoli itu, ia memang tak datang karena ada urusan keluarga di Amerika. Ya sejak penculikan adiknya oleh baby sitter yang merawatnya, keluarga Halim terutama papa dan mama Adrian, tak mau tinggal di Indonesia. Mereka mengurus bisnisnya dari jauh. Dan sejak Adrian berusia 17 th, ia sudah dipasrahin perusahaan Halim yang di Indonesia. Waktu penculikan adiknya, ia baru berusia sekitar 3 atau 4 tahunan, dan mulai SMP ia sudah tinggal sendiri di Indonesia. Ia bersekolah juga sambil bekerja memajukan usaha sang ayah. Lain halnya dengan Ommar, ia jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Nicola Arandita. Mereka sama-sama dikenalkan kepada Nicola oleh Hassan beberapa bulan yang lalu. Ommar sendiri waktu pernikahan mereka, sedang berada di luar negeri. Hanya kado pernikahan untuk kedua sejoli itulah yang dikirim baik oleh Adrian dan Ommar. *** Ting Lift yang mereka tuju udah sampai di lantai tempat kantor Hasan dan Ameera, sekretarisnya berada, sehingga mereka langsung saja masuk ke dalam ruangan kantor Hasan, karena mereka biasa langsung masuk tanpa mengetuk dan … “Gila!Apa yang kamu lakukan,San!!”kutuk Adrian dengan nada geram melihat Hasan masih berada di atas tubuh polos sang sekretaris. Ommar dan juga Adrian langsung menutup piintu dengan keras, membuat Hasan terkejut dan kemudian buru buru menutupi tubuhnya dan juga Ameera berbuat hal yang sama. Hasan langsung mengejar sahabat sahabatnya yang ternyata masih menunggu di luar ruangannya. “Huh, kupikir kalian sudah pergi . . “katanya sambil menghela nfasnya dengan lega. “Bukan kami yang pergi, tapi istri kamu yang pergi!” kaa Adrian dengan nada dingin. Ingin rasanya ia memukuli wajah dan tubuh sang sahabatnya itu. Namun keluarga Halim tidak bar bar seperti itu. “ Apa? Istriku tahu … ehm aku .. eh tadi … lagi gitu?” tanya Hasan terbata. Meski ia sering melakukan hal yang tak senonoh seperti ini, baginya Nicola adalah tempatnya pulang, ia mencintai wanita itu. Walau Nic belum bisa memberikannya keturunan. Jadi wanita wanita yang berhubungan intim dengannya hanya sebagai selingan stress yang ia hadapi di tekan oleh keluarganya untuk menceraikan Nic. Kring kring kringgg! Hasan melirik ke arah ponselnya dan melihat kalau ayahnya menelepon. “Halo… “ Belum saja ia selesai memberi salam kepada ayahnya, namun entah apa yang dikatakan oleh sang ayah, membuat Hasan memucat dan langsung membuka ponselnya. Link video yang diberikan sang ayah membuatnya lemas. Kedua sahabatnya bingung dengan tingkah Hasan yang seperti kelihatan mau pingsan itu. “Kenapa, San?” tanya Ommar, dan Hasan langsung menyerahkan ponselnya kepada sahabatnya. Dan setelah sahabatnya melihat dan memencet link video yang dikirimkan oleh om Bambang, ayah Hasan itu . . . Ommar langsung memejamkan matanya, tak mampu melanjutkan video yang ada disitu. “Video panas kamu bersama dengan sekretaris kamu sudah ada di media maklambe yang kontroversial, terlihat sangat jelas lagi … lalu sekarang bagaimana cara kamu membersihkan nama kamu? Bagaimana kamu menjelaskan sama istri kamu? Tapi rasanya ia juga sudah tahu …” Ommar masih dengan memejamkan matanya serta menghela nafasnya dengan kasar, membuat Adrian ikut geram dengan apa yang baru saja terjadi. “Aku harus pulang sekarang!Aku tahu istriku dengan baik, ia pasti akan meninggalkan aku, dan aku tak mau itu terjadi . . Aku harus menjelaskan … supaya ia tak marah!” kata Hasaan bergegas untuk segera pulang karena ia takkan mau kehilangan sang istri. Ia mencintai Nic, baginya Ameera hanya selingan yang sama sekali tak penting. Tahu kan pepatah, kucing garong disodori ikan asin, tentu takkan menolak kan? Baginya, Ameera hanya wanita yang tak penting dan Meera juga menggodanya terlebih dahulu, terlebih obat perangsang yang diberikan Meera membuatnya lupa diri, tapi setelahnya Meera hanyalah selingan di kala penat, gitu aja! “Tunggu!! Hei, mau kemana?” tanya Adrian dengan kesal kepada Hasan. “Menemui istriku, masalah video itu gampang, papa tadi bilang akan mengurus semuanya dan ditangan papa pasti semuanya akan beres kembali.” katanya sambil berlalu. Hasan hanya ingin mencegah sang istri agar tidak pergi!! *** Sesampainya, Nicola di rumah besar keluarga Abimanyu, ia langsung masuk ke dalam kamarnya. Ia tak lagi akan beramah tamah dengan ibu mertuanya yang saat itu duduk di ruang keluarga, dan menatapnya sinis karena dirinya sudah berangkat sejak sang suami berangkat ke kantor kemudian pulang sudah hampir sore seperti ini. “ Dasar kalau wanita itu tidak pernah dididik oleh keluarganya pasti ya begini ini. Pergi saat suaminya pergi dan pulang sebelum suaminya datang dan tidak melakukan tugas apa-apa di rumah tangganya hanya jalan-jalan melulu . . “ Kalau itu dikatakan oleh sang ibu mertua saat pagi tadi mungkin Nikola masih menanggapinya dengan sopan dan kehangatan yang tinggi. Tapi setelah Apa yang dia lihat di kantor sang suami, apalagi mertuanya justru yang sudah merusak hubungan suami istri antara dirinya dan sang suami dengan menghadirkan orang ketiga di sana, membuat Nicola tidak lagi respect dengan mertuanya itu. Dirinya hanya menatap sang mertua dengan tajam, tanpa kata, dan dinginnya suasana ketika Nicola menatap sang mertua membuat mertuanya itu sedikit keder. Tanpa menjawab apa-apa, Nicola langsung bergegas naik ke kamarnya lalu menata barang barang miliknya sendiri. Ia mempersiapkan segala sesuatunya karena yakin kalau dirinya bakal meminta cerai kepada sang suami. Ia lagi memikirkan caranya supaya ia segera bisa bercerai dengn suaminya. Ia jijik dengan kelakuan sang suami. Oh ya tadi ia sempat mengirimkan video itu saat ia masuk mobil ojol, di kantor, tentunya sebagai anonim ke admin maklambe . . . ia tahu pasti ini akan segera terunggah, walau ia juga tahu kekuatan sang ayah mertua akan membuat video panas itu tersebar sebentar dan kekuatan uang sang ayah mertua bakal bikin video itu hilang, tapi tak apa, ia akan mengunggah di admin lambelambean yang lain, biarlah keluarga toxic ini akan merasakan kelimpungan dengan apa yang anaknya perbuat. Lihat saja, ia akan melakukan yang lebih heboh dari ini!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD