Satu Kamar berdua.

1576 Words

Reina bangkit dari kursinya dengan langkah pelan, lalu mendekati Faiza. Senyumannya manis, tetapi tatapan matanya tajam menusuk. “Selamat datang di rumah keluarga Mahardika, Faiza…” ucapnya, nada suaranya terdengar halus tapi penuh sindiran. “Semoga kamu bisa cepat menyesuaikan diri. Hidup di rumah sebesar ini tidak sama dengan rumah sederhana, banyak aturan, banyak etika yang harus dijaga. Aku harap… kamu tidak akan membuat Papa kecewa.” Faiza menunduk sopan, jemarinya saling meremas di pangkuan. “Iya, Kak Reina… Faiza akan berusaha belajar dan tidak akan menyulitkan siapa pun di rumah ini.” Suaranya lembut, penuh ketulusan, meski di balik itu dadanya berdebar hebat. Reina tersenyum miring, lalu menepuk pelan bahu Faiza. “Bagus kalau begitu. Karena di keluarga Mahardika… satu kesalahan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD