Akibat Becanda

1489 Words

Dokter pribadi itu mulai memeriksa Faiza dengan teliti. Ia menempelkan stetoskop di d**a Faiza, memeriksa tekanan darah, hingga menyalakan senter kecil untuk melihat reaksi matanya. “Dia syok dan kelelahan, kemungkinan besar karena tekanan mental. Untung segera ditemukan, kalau tidak bisa berbahaya,” ujar dokter dengan nada serius. Reinaldi yang sejak tadi menggenggam tangan Faiza menatap tajam ke arah dokter. “Berbahaya sejauh apa?” Dokter menghela napas, lalu menatap Reinaldi. “Kalau tadi lebih lama, bisa menimbulkan trauma psikologis yang cukup dalam. Tapi untungnya, tanda vitalnya stabil. Dia hanya butuh istirahat, tenang, dan jangan dibiarkan sendirian.” Mata Reinaldi berkilat penuh emosi, namun ia segera mengusap lembut pipi Faiza yang masih pucat. “Aku di sini, Faizaku… kamu ngg

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD