Malam Pertama

1423 Words

Malam itu, angin berhembus pelan menyapu rambut Faiza yang jatuh di bahunya. Ia duduk termenung di balkon kamar, menatap langit malam yang dihiasi bintang. Matanya sayu, pikirannya masih dipenuhi perasaan campur aduk setelah pertengkaran sore tadi. Reinaldi yang baru keluar dari kamar mandi, memperhatikan istrinya yang duduk sendirian. Tanpa berkata apa-apa, ia melangkah pelan, lalu meletakkan syal tipis di pundak Faiza agar tidak kedinginan. Faiza tertegun sejenak, kemudian menoleh. Tatapan matanya penuh rasa haru. "Terima kasih, Mas...," ucapnya lirih. Reinaldi duduk di sampingnya, menatap wajah Faiza dengan lembut. "Untuk apa berterima kasih?" "Untuk... semua yang Mas lakukan hari ini. Mas sudah membela aku di depan Bibi Ratna... juga saat mereka menyudutkan aku. Aku... aku benar-b

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD