Setelah beberapa tahun, Adit akhirnya menengok apartemen bersama keluarganya. Dulu ia sempat ingin menjualnya, tapi ayahnya melarangnya. Katanya biarkan disewakan saja, siapa tahu nanti ada tawaran bagus lagi di Jakarta. Sekalian membantu orang-orang yang baru awal kerja yang membutuhkan apartemen. Dan disinilah ia sekarang. Sudah sepekan ini apartemen itu kosong. Penyewa terakhirnya sudah memiliki penghasilan yang lebih mapan dan pindah ke apartemennya sendiri. “Katanya kita mau ke rumah Ayah,” ucap Zahra begitu memasuki apartemen. Adit memang sengaja mengajak Zahra dan Akbar, adiknya. Ia ingin kedua anaknya tahu bagian hidup ayah dan ibunya dulu. “Ini rumah pertama Ayah dan Bunda.” “Ini?” Zahra memutar telunjuknya mengitari ruangan apartemen ayahnya. “Atau sama yang diluar juga?”
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books