Menikah Lagi

1385 Words

Keesokan paginya, cahaya matahari lembut menembus tirai besar apartemen. Alula perlahan membuka matanya, merasakan sesuatu yang berbeda. Aroma kopi yang samar menyelinap masuk ke hidungnya, dan saat menoleh, ia mendapati dirinya berada di ruangan asing—mewah, modern, dan luas. Sebuah selimut halus membungkus tubuhnya, membuatnya bingung. Alula sontak bangkit, duduk dengan tubuh masih lemah dan rambut sedikit berantakan. Ia mencoba mengingat kejadian semalam—Arga, mobil, rasa mual, lalu... gelap. Ia menatap sekeliling hingga matanya menemukan sosok Arga di dapur terbuka, masih mengenakan kemeja dan celana panjang santai, sedang menuang kopi ke dua cangkir. Arga menoleh dan tersenyum tipis. “Kau sudah bangun. Maaf, aku tidak tahu alamat apartemenmu, jadi kupikir lebih aman membawamu ke sin

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD