Alula melangkah masuk ke ruang kerja Arga dengan hati yang tak tenang. Tatapannya tajam menyapu setiap sudut ruangan, seolah mencari petunjuk atas kegelisahan yang selama ini berusaha ia redam. Meja kerja Arga tampak rapi seperti biasa, namun entah kenapa kali ini terasa berbeda—sepi, dan dingin. Ia menghela napas pelan, mencoba menenangkan gejolak di dadanya. Ada selembar map tertutup di atas meja yang tampaknya baru saja digunakan. Di sisi lain, laptop Arga masih menyala dengan layar masuk ke email—tertutup sebagian namun menampilkan pengingat jadwal kunjungan ke lokasi yang asing bagi Alula. Insting Alula, sebagai seorang ibu sekaligus istri yang pernah dikhianati, semakin menguat. Ada sesuatu yang disembunyikan Arga. Tanpa sadar, Alula duduk di kursi Arga. Matanya menatap kosong ke