Part 44

1048 Words

Mana pernah dia berniat ingin menguasai Bryan seorang diri. Mana pernah terbersit di hatinya untuk memisahkan  Bryan dari Uti dan Elsya. Mana mungkin dia ingin menjadikan Bryan anak durhaka. Mana mungkin dia menyuruh Bryan melepaskan tanggung jawabnya sebagai seorang ayah. Tapi nyatanya, ia hampir saja melakukannya. Membiarkan Bryan meninggalkan Elsya. Membiarkan Bryan tidak peduli pada ibunya. Menikmati rasa bersalah lelaki itu, hingga rela mengorbankan apapun untuk dirinya. Nadira benar-benar menikmatinya, dan itu membuat ia merasa bersalah. Istri macam apa yang tega menjerumuskan suaminya semdiri? Astagfirullah.... Nadira beristighfar tak henti-henti. Air matanya mengalir deras tak terbendung. Tidak ada isak tangis yang terdengar, tapi wajah kusut itu, cukup menggambarkan kekalutan is

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD