Suara Bryan terdengar mengucap salam dari luar. Uti melirik Bryan yang mengintip ke dapur. "Bryan, bangunkan Elsya." teriaknya. "Baik, Ma." sahut Bryan sembari berjalan menuju kamar Elsya. Sesaat kemudian, Elsya datang ke dapur. "Elsya, tolong kupas dan iris bawang, ya. Setelah itu kamu mandi dan salat subuh." "Baik, Uti." ujar Elsya sembari meraih bawang dan pisau. Nadira sudah selesai mengupas dan mengiris wortel. "Sudah selesai?" tanya Uti. "Sudah, Ma," jawab Nadira. "Ya sudah, sekarang buatkan teh Bryan, temani dia duduk nonton tivi. Biar mama yang masak." "Baik, Ma." ujar Nadira. Ia mengambil gelas dan menyeduh teh. Aroma melati segera tercium. Nadira membawa secangkir teh hangat ke hadapan Bryan. "Diminum, Mas." ujarnya sembari meletakkan gelas di meja kemudia