Salma mengerjapkan mata. "Rin?" Di belakang wanita itu berdiri seseorang lagi, tersenyum padanya dengan lembut. "Danu juga?" Lelaki itu tetap rapi seperti biasa walaupun memakai pakaian santai. Salma mencoba melepas pelukan Karina, tapi dia justru dipeluk makin erat. "Kenapa bumil kurus begini sih?" Suara Karina terdengar di dekat telinganya, samar-samar suaranya bergetar. "Entar dulu, Rin, gue—" "Nggak." Karina bersikeras terus memeluknya. "Lo kuat, babe, tapi gue mau transfer kekuatan gue ke lo biar lo makin kuat." Apa-apaan .... Tapi, meskipun begitu, tangis Salma malah turun. Dia menutup mata dan air matanya tidak berhenti mengalir. Seperti yang sudah-sudah, Salma terlalu lemah dengan keadaan ini, dengan simpati orang lain yang melihatnya dengan rasa kasihan. Nasibnya begitu bu