POV Zee Satu tahun kemudian Usia Edo genap tiga tahun. Tahun ini kami tidak membuat perayaan seperti tahun sebelumnya. Sebagai gantinya kami akan mengunjungi Oma dan Opa di Jepang. Keduanya tidak henti mengadu rindu dengan cucu satu-satunya, hingga mengancam akan ke Indonesia kalau tidak segera datang. Bukannya tidak mau. Jujur aku khawatir pada Zein karena penerbangan ke Jepang memakan waktu yang lama, meski Zein terus mengatakan dia baik-baik saja. Akhirnya, setelah berpikir dan berdiskusi panjang, kami putuskan untuk berlibur ke Jepang. Ibu dan Bik Subi juga ikut berangkat bersama. “Jadi mau belanja, Sayang?” tanya Zein saat aku tengah duduk di ruang tamu menonton c-drama favoritku. “Jadi, sebentar lagi, Mas. Lagi seru,” ujarku seraya meringis. Aku akan berbelanja kebutuhan pribadi

