Daniel kini duduk di hadapan kedua orang tuanya. Dengan perasaan penuh suka cita. Daniel tersenyum, menyandarkan punggungnya dikursi. "Saya ingin menikah". Ratna dan Tama saling berpandangan, "tentu saja kamu akan menikah sayang, kapan kamu mau?" Tanya Ratna. "Kalau bisa minggu depan". Tama dan Ratna tertawa, Tama menatap putra sulungnya, ditepuknya punggung Daniel. "Secepat itu? papa tidak yakin ada WO yang mengerjakan dalam waktu singkat". "Tidak masalah, yang pasti saya akan menikah secara hukum dan agama, masalah resepsi kita bicarakan nanti" ucap Daniel, lalu diraihnya cangkir putih, dan disesapnya kopi hitam itu. Ratna mengelus punggung Daniel, "kamu kenapa, ingin menikah secepat itu, apa Laras hamil?". Daniel hampir tersedak mendengar penuturan Ratna. Daniel meletakkan cangki
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books