Tidak ada yang lebih bahagia, hidup bersama orang yang kita cintai. Inilah alasan kenapa ia harus hidup lebih lama. Daniel menghentikan langkahnya, ia melirik Ayana. Ada perasaan mengganjal dihatinya. Ada sedikit bertentangan antara hati dan pikirannya. Jujur saja ia ingin bersama kekasihnya. Tapi betapa tidak sopannya ia bertindak seperti ini. Ia tidak lebih dari laki-laki pengecut untuk menghadapi kenyataan, ini bukan dirinya sebenarnya. Niat awalnya semua hilang entah kemana. Daniel menatap Ayana, menghentikan langkahnya. "Kenapa?" Tanya Ayana bingung. "Kita tidak bisa seperti ini". "Kenapa?". "Kita sebaiknya pulang saja". "Pulang???". "Pulang kemana". Daniel tidak menjawab pertanyaan Ayana. Ia menarik Ayana meninggalkan area bandara. Ayana masih terlalu bingung. Daniel menyet