bc

Menjadi Istri Kontrak Atasan

book_age18+
860
FOLLOW
4.3K
READ
opposites attract
heir/heiress
like
intro-logo
Blurb

Siapa yang tahan memiliki bos super menyebalkan dikantor ???

Jawabannya Adell !

Adell yang secara tiba-tiba diangkat menjadi sekretaris pribadi dibuat kelimpungan setelah mengetahui kelakuan minus sang bos.

sialnya lagi"Erland" sang boss mengajaknya menikah !

Sementara Adell yang masih merasakan patah hati harus mengambil keputusan yang tepat !

Akankah Adell menerima lamaran Erland?

Atau Adell akan kembali kepada cinta lamanya yang dia impikan ?

chap-preview
Free preview
Episode 1-Menangis dalam diam
MUTIARA ADELLIA perempuan manis berambut panjang,tahun ini menginjak usia 25 tahun. Adell sapaan kecilnya memang perempuan manis dengan sifat lembut dan pemaaf itulah yang membuat setiap orang menyukainya. Daffa Ardian sahabat Adell sedari kecil hingga dewasa, Daffa memang tak pernah lepas dari Adell,dimana dirinya butuh sandaran dialah yang pertama maju. Memang benar persahabatan antara wanita dan pria tidak mungkin jika salah satunya tak mempunyai perasaan,itulah yang dirasakan Adell saat ini. Dia sangat mencintai Daffa,bahkan ia menganggap Daffa adalah mimpinya,tapi Adell bisa menyembunyikan perasaannya pada Daffa,demi menjaga persahabatan nya. Karna Adell tahu bahwa Daffa hanya menganggap nya sebagai sahabat tidak lebih. Dan demi menjaga tali persahabatan nya, Adell rela mengubur perasaannya dalam dalam. Namun hidup Adell berubah setelah dirinya diterima kerja disebuah perusahaan ternama dan ia memiliki bos yang super dingin plus menyebalkan ! Tapi yang justru membuat kehidupan keduanya lebih berwarna. Sanggupkah Adell menerima semua perintah atasan nya yang menurutnya aneh luar biasa?? Atau ia akan menyerah begitu saja ?? Dan akankah Adell akan tetap menjadikan Daffa mimpi nyata,atau akan ada cinta lain yang tumbuh dihatinya ? Hanya Adell yang tahu. "Muti,aku punya kabar bagus!" Panggil seorang pria yang antusias, dibelakang Adell yang sibuk mencari sesuatu. "Berita apa fa?" "Dan berhenti memanggilku Muti !!" Tegas Adell membalikkan badan. "Lho memangnya kenapa ?? Memang nama mu Mutiara Adellia kan ?" Tanya nya menekankan. "Iya,tapi orang lain memanggilku Adell,bukan Muti" Jawabnya. "Biarin aja Mutt,biar aku yang berbeda sendiri yang memanggilmu,toh kamu kan orang spesialku," Goda Daffa yang membuat pipinya memerah. "Pipimu memerah Mut ?? " Goda Daffa. "Terserahlah? Ada kabar apa?" Tanya Adell. "AKamu harus lihat ini!" Daffa menyodorkan sebuah map berisi kontrak kerja nya yang dipindah tugaskan di jerman. "What ?!!" Adell tak percaya" Are you seriously?" Tanya Adell berbinar. "Yaps!" Jawab Daffa mencubit pipi Adell. Adell spechless "Ya ampun aku gak tahu lagi harus gimana, tapi aku seneng banget !!" Ucap Adell senang,Adell refleks memeluknya erat. Lama Adell memeluk sahabatnya ini,sampai seseorang terbatuk dibelakang. "Ekhem !!" Sebenarnya Aksan membuyarkan pelukan Adell. "Mohon maaf dunia bukan milik berdua!" Aksan menggodanya. "Masih ada kami disini !!" Celetuk Mia. "Hehehe..."Adell terkekeh. "Ada apaan sih? Kok aku kepo?" Tanya Mia penasaran. "Kalian pacaran ?" Celetuk Aksan. "Sembarangan! nih liat" Adell memberikan sebuah map pada Mia. "OMG!! Daffa lo serius ??" Tanya Mia tak percaya. "Waaahh congrats ya broth?" Ucap Aksan memberi selamat. "Traktir bisa kali?" Sindir Mia. "Boleh,!Daffa pasti gak akan nolak kok!" Ceplos Adell. "Kenapa kamu yang jawab! Nggak lah!" Tolaknya. "Dasar pelit !" Adell merengut. "ayok jalan!" Ajak Daffa. "Kemana?" "Katanya mau traktiran?" "Serius?" Tanya Adel berbinar. Daffa mengangguk sembari mengusap ujung kepala Adell. "Makasih!" "Ayok,kalian juga ditraktir kok!" Ajaknya pada Aksan dan Mia. "Waw mantap banget! thanks ya broth". Mana mungkin sih Daffa menolak semua permintaan Adell. "Ngomong-ngomong kalian kenapa gak pacaran aja sih?? Menurut gue kalian cocok." Celetuk Mia. "Aw !!" Pekik Mia pinggang nya dicubit Adell. Daffa tertawa "kita ini sahabat dari jaman kandungan Mia, mana mungkin kita pacaran, persahabatan adalah yang terpenting !! Iya kan ???" Ucap Daffa. Adell pun menjawab"Mana mungkn sih Mi,jangan suka ngawur deh!" Mia hanya menatap aneh kedua sejoli iih ni. _ Adell segera bersiap siap untuk makan siang dengan Daffa dan yang lainnya. Ping !! Daffa: "Aku diparkiran,cepat ya Mut!" Adell: "Iya bawel !" Adell pun berjalan menuju parkiran menghampiri Daffa. "lama amat sih cantik ?"Goda Daffa. "Apa sih fa ?!" protes Adell memerah. "Blushing terus,pipimu sudah seperti kepiting rebus tuh." Goda Daffa lagi sambil mencubit pipi Adell. Adell menepis tangan Daffa yang terus mencubit nya "Udah ah ! ayo jalan udah laper ni !" Pinta Adell karna wajahnya yang semakin memerah seperti tomat. "Hahaha ... iya iya." Daffa segera melajukan mobilnya menuju tempat tujuan. Diperjalan dalam mobil sepasang sahabat ini hanya bercanda gurau mengenai masalah kantor. "pusing akutuh!kerjaan banyak banget!yang bantuin ga ada!" Oceh Adell sedari tadi yang dibalas senyuman dari Daffa. "Drrrrttttt..... drrrtttt..." Getaran ponsel Daffa terasa olehnya dan dingangkat nya, entah siapa yang menelponnya. "Hallo sayang" Jawab Daffa. DEG !!!! Jantung Adell terasa sakit mendengar ucapan yang dilontarkan Daffa pada orang diseberang telpon,entah siapa yang menelponnya Adell tak tahu. "Iya aku akan makan siang dengan Muti". "...." "Iya iya ga bakal ko janji deh sayang," "....." "Hahaha iya iya bye sayang," Ucap Daffa menutup telponnya. Adell sebisa mungkin menyembunyikan perasaannya, jika tidak,mungkin saat ini Adell sudah bercucuran air mata. Ia menelan ludahnya berkali kali. Hanya jarinya saja yang tak dapat berkompromi yang terus saja memainkan ujung baju nya. Adell lagi lagi bisa menyembunyikan perasaannya seperti biasa. Walaupun tak seluruhnya tersembunyikan. "Siapa fa ?" Adell mencoba bertanya. "Millie! pacarku yang di surabaya Mutt" Jawab Daffa santai. "Dia bilang aku gak boleh meledek kamu terus,kasihan katanya" Cerita Daffa. "Dia tahu tentang aku?" Heran Adell. "Aku sering cerita kok sama dia soal kamu Mutt". "Oh" Adell ber oh ria. Adell terdiam dan kembali lagi fikirannya melayang entah kemana,yang jelas hatinya sedang kalut saat ini. Apakah memang jalan ini yang terbaik untuknya dan Daffa? bersahabat hingga maut memisahkan? Apakah tak ada cara untuk menjadikannya lebih dari sekedar sahabat? Adell termenung,sampai panggilan Daffa pun tak ia hiraukan. "Mutt,Muttia !!" Sentak Daffa membuyarkan lamunannya. "Oh ia fa kenapa ?" Tanya Adell. "Kamu kenapa?" Tanya balik Daffa. "Eh..ngga aku cuma bengong aja kok" Bohong Adell. "Yakin ??" Adell mengangguk. Ia mencoba menetralisir semua keadaan yang terjadi,menarik nafas dalam-dalam adalah hal terbaik saat ini. Tak terasa mereka sampai pada area parkir resto. "Ayo kita sudah sampai." Ajak Daffa. "Kamu duluan aja fa,aku mau touch up dulu." Ucap Adell. "Ya udah aku tunggu ya di dalam?" "iya" Bukan karna touch up lah Adell belum mau turun dari mobil,dikarenakan Adell ingin membuang semua air mata yang sudah membendung sedari tadi. Menangislah Adell sejadinya didalam batinnya,air matanya mengucur tak henti. Seberapapun Adell menyembunyikan perasaannya,namun air mata tak dapat berbohong,ia akan mengalir dengan sendirinya. "Ya tuhan kenapa kau berikan perasaan ini padaku? kenapa kau berikan aku perasaan untuk mencintai orang yang tidak mencintaiku! kenapa! tolong cabut kembali rasa ini, aku mohon ?!" Adell membatin sesenggukan menumpahkan semua air mata nya membanjiri pipi mulusnya. Ia menggenggam erat tangan di dadanya,rasa sakit begitu menusuk,namun tak ada yang bisa ia lakukan. Wajahnya menengadah ke atas,matanya tertutup bersamaan dengan air mata yang mengalir. Setelah puas menangis dan memohon pada tuhan,Adell terdiam dan mengusap air matanya dengan tissue,tapi Adell tidak bisa terpuruk seperti ini,ia harus tetap bertahan demi persahabatan nya. Dia tak membesarkan egonya, baginya Daffa adalah kebahagiaan untuknya. "Aku harus kuat,aku mau Daffa bahagia,aku mau persahabatan ini selamanya,aku gak boleh egois!!" Ucap Adell semangat. Adell bersiap kembali untuk makan siang bersama Daffa,merapikan kembali bajunya dan rambutnya yang terurai berantakan. BUGH !!! - "Aku gak yakin mereka sahabatan!" Ucap Akshan. "Kenapa berfikir begitu?" Tanya Mia. "Kamu lihat aja,emang ada temenan sedekat itu?" Ucap Akshan yang melihat Adell memeluk Daffa dengan erat. Mia terdiam "Kamu gak tau ceritanya Shan." "Cerita apa?" "Gak usah tau!" "Mi! kasih tau Mi!" "Gak usah tau!" Mia pergi meninggalkan Akshan. "Mi,spoiler lah mi! pelit banget!" Pinta Akshan yang terus mengejar Mia. - To Be Continue....

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
153.3K
bc

Tentang Cinta Kita

read
216.4K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
175.7K
bc

My husband (Ex) bad boy (BAHASA INDONESIA)

read
297.6K
bc

Papa, Tolong Bawa Mama Pulang ke Rumah!

read
4.8K
bc

Ketika Istriku Berubah Dingin

read
3.8K
bc

TERNODA

read
193.7K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook