Episode 2

1097 Words
Tok tok tok.. Bunyi ketukan pintu membuyarkan fokus Erland pada komputer didepannya. "Masuk" Ucapnya. "El ayo makan siang?" Ajak Rio sahabat sekaligus partner kerja nya. "aku sibuk" Jawab Erland dingin,dengan kacamata yang bertengger di hidung mancung nya. "Ayolah eL, kamu tuh kebanyakan kerja,santai lah sekali kali" Rio memaksa. "Kerjaanku banyak" Cuek Erland. "Udahlah aku tak mau tau,aku tunggu diparkiran,kalau nggak aku adukan ke Tante Marina tau rasa kamu," Ancam Rio. Erland memang tak dapat menolak ajakan Rio,apalagi saat dia memakai embel² nama mama nya. Memang Rio lah satu satunya orang yang berani seperti itu pada Erland ,selaku ceo dari perusahaan nya. * BUGH !!! Sebuah suara terdengar setelah Adell membuka pintu mobil. "Suara apaan ya ?" Heran Adell serasa ada yang tertabrak pintu mobil tadi. Adell tak sengaja membuka pintu mobil disamping Erland yang sedang berjalan dan langsung membuatnya terjatuh. Adell meringis "Ya ampun ! maaf saya ga sengaja !" Ucap Adell. Adell mencoba membantu membangunkan nya. Dengan sikap cool, Erland bangun dari jatuhnya dan membersihkan kembali kemeja nya yang kotor terkena kopi yang dibawanya. "Maaf kamu itu ga akan bisa bikin baju saya bersih lagi." Ucap Erland dingin. "Saya minta maaf pak," Ucap Adell lagi. "Bisa lihat lihat dulu gak kalau bertindak ?" Cuek Erland tanpa melihat wajah Adell. "Iya,saya minta maaf pak sekali lagi,saya gak sengaja" Kata Adell memohon. "Sayangnya,saya ga butuh maaf kamu" Erland tetap kekeuh. Erland berjalan meninggalkan Adell "Dasar bodoh" Gumam Erland yang mungkin terdengar oleh Adell. "Maksud anda apa?" Hardik Adell membuat langkah Erland terhenti. "Saya sudah minta maaf sama kamu secara baik baik ya!" "Oh saya tau orang seperti kamu mana mungkin mengerti dengan kata maaf,bahkan sepertinya orang kayak kamu gak pernah minta maaf ! jangan mentang mentang punya jabatan,kamu bisa seenaknya sama orang lain,saya tahu orang-orang seperti anda bagaimana." Ucap Adell tanpa mantap. "Saya jadi tau,kalau orang kayak kamu ini adalah orang yang gak bisa menghargai orang lain,yang ingin dihormati tapi gak mau menghormati." Lanjut Adell panjang lebar. Erland terpaku mendengar ucapan Adell, baru kali ini ada yang bicara padanya dengan panjang lebar dengan aksen marah marah pula. Ia berbalik menghadap Adell kembali. "Kamu gak tau siapa saya?" Tanya Erland dingin sembari mencondongkan badan nya di hadapan wajah Adell. "Nggak ! Dan saya gak mau tahu ! Peduli amat."Lantang Adell. "Saya direktur utama dari perusahaan besar bernama sumber jaya group,tempat dimana kamu bekerja."Ucap Erland menekankan sambil mengetuk id card milik Adell. Adell sedikit kaget mendengarnya,berarti orang didepannya adalah boss besarnya,namun lagi lagi Adell dapat menutupinya dengan baik. Adell menelan ludahnya berkali kali mencoba menetralisir perasaan kacaunya. tap.. tap.. tap Adell mundur menjauh dari Erland,jarak mereka hanya 1 meter jauhnya. "Saya gak peduli !" Dengan jelas Adell menekan kan bahwa ia tak peduli dengan status nya. "Yang jelas, kamu bukan orang yang patut saya hormati, terima kasih !" Ucap Adell lantang. Perlahan Adell menjauhi Erland dan meninggalkannya dengan tatapan tajam. Erland sedikit kaget kembali dengan kata yang diucapkan Adell tadi,namun segurat senyuman tersungging dibibirnya. Baru kali ini ada perempuan yang menolaknya secara lantang. Erland lalu pergi meninggalkan area parkir. * "Maaf aku lama ya?" Tanya Adell sesaat ia sampai. "Udah ampe berbusa kali dell kita disini" Ejek Mia. "Hehehe maaf ya?" Adell terkekeh. "Terus mukamu kenapa ditekuk gitu?" Tanya Mia . "Emh.. itu tadi aku nabrak orang di depan,tapi yang ditabraknya sombong banget,coba aku tolong padhal." Cerita Adell kesal. "Tapi kamu ga apa apa Mutti?"Tanya Daffa cemas. "Ngga kok fa" "Bener?" Tanya lagi Daffa. "Kacang garing !" Sindir Aksan. Daffa yang menyadari itu segera kembali lagi keperbincangan awal tadi. "Daf,gimana kabar pacar mu yang di surabaya? Kuat kamu LDR an ??" Tanya Aksan. Mia yang mengetahui situasi ini segera memberikan kode pada aksan. "Aw Aw !" Pekik Aksan yang dicubit pinggangnya oleh Mia. "Kenapa ?" Tanya Daffa. "Ngga,kayaknya digigit semut," Bohong Aksan yang sedari tadi dipekamutoti Mia. "aku ke toilet dulu ya?" Izin Adell. "Iya hati-hati" Ucap Daffa. Mia pun berniat menyusul Adell,Mia tahu apa yang terjadi dengan Adell, Adell pasti sakit mendengar pertanyaan Aksan tadi. Sambil menatap tajam mata Aksan Mia menyusul Adell. "Yaa salah deh" Batin Aksan yang kecepkamusan bertanya pada Daffa. Mia mencari keberadaan Adell di toilet,ia mendapati Adell sedang menangis didepan kaca. "Adell"panggil Mia lembut. Cepat-cepat Adell mengusap air mata nya yang jatuh,karna tidak ingin Mia tahu kalu ia menangis. "Mia ? Ngapain disini ? Ayo kita balik lagi" Ajak Adell. Adell hendak pergi meninggalkan toilet,namun Mia menahan tangannya seketika. "lo ga bisa begini terus Adell !" Ucap Mia khawatir. "aku ga apa apa kok !" Bantah Adell,memncoba bersikap baik baik saja. "gue ini sahabat kamu,gue tau gimana lo! guetau dimana lo bohong dan ngga,dan sekarang ini lo bohong Adell !" Ucap Mia karena ia paling tahu tentang Adell. Adell terdiam mendengar ucapan Mia. Apakah dia harus mengatakan semuanya pada Mia ?? Tapi tak ada gunanya,apapun itu tetap kenyataan pahit yang ada. "Bilang Adell,cerita sama gue,apa yang lo rasain sekarang ? gue ini temen lo kan?"Kesal Mia. Adell pun memeluk Mia dengan erat dan menumpahkan semua air matanya di pundak Mia. "aa..aku ga tau harus gimana lagi mi,aku ga tau harus apa,kenapa tuhan ngasih aku perasaan ini,kenapa Mia ..?" Isak Adell menangis sesenggukan. "Aku salah ya mi cinta sahabat sendiri ??aku salah ya punya perasaan kayak gini sama Daffa??aku tau aku salah." Tanya Adell terisak,terdengar seperti menanyai diri sendiri. "Ga ada yang salah Adell,perasaan itu ga bisa disalahkan dan dipaksakan,cuma salah saja penempatannya,mungkin Daffa memang belum sadar sama apa yang lo rasain,biarin aja itu jadi rahasia lo, kalau lo memang ga mau bilang yang sebenernya sama Daffa, berhenti nyalahin diri sendiri." jelas Mia menyemangati sekaligus memperingati. "hiks..hiks.."Isak Adell. Adell masih terus terisak menumpahkan air matanya. Perasaanya tak tertahankan,Adell amat menyayangi Daffa. "Udah ya,lo hapus air mata lo sekarang,gue harus bisa bangun! gue selalu ada buat lo,gue tau kok lo itu cewek kuat ! Mana Adell yang strong ?? Adell yang bisa melawan semua masalah di dunia ini!" Mia menyemangati Adell dan mengusap air mata di pipi Adell. "Makasih ya mi,kamu selalu ada buat aku,dan cuma kamu yang paling mengerti soal aku,aku minta maaf selalu bikin repot." Ucap Adell sendu. "Emang ! Tapi gue seneng di repotin sama lo!" Ucapnya sambil tertawa. Adell tersenyum lebar pada Mia. Setelah lama mereka berbicara dari hati ke hati,akhirnya mereka memutuskan kembali ke meja untuk makan siang. Sementara Daffa dan Aksan masih menunggu mereka di ujung cafe. Dibalik tembok seorang lelaki tak sengaja mendengar perbincangan dua orang wanita tadi dan mendengarkan apa yang mereka bicarakan, entah dari kapan ia berdiri disamping pintu toilet,tanpa diketahui Adell dan Mia. * * To be continue . . . . Thank you very much ?????
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD