Giselle terbangun karena perutnya yang terasa lapar. Ia menatap ruangan sempit itu dengan napas sesak. Giselle lupa bahwa ia menginap di sebuah motel dengan kamar yang sempit dan juga sedikit kumuh. Cahaya lampu di kamar itu sangat redup. Dindingnya yang hanya ditutupi oleh walpaper sudah terkelupas. Kaca jendela yang kecil di atas sana pun sangat buram karena tertutup oleh debu yang sudah bertumpuk. Giselle duduk dan menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan. Cukup lama ia terdiam dengan posisi seperti itu. Setelah itu, ia beralih menjangkau handphone-nya. Berharap ada jejak panggilan atau pun pesan dari Alfian. Namun ternyata … tidak ada satu pun. Juga tidak ada panggilan atau pun pesan dari sang mama. Padahal Giselle sempat berpikir jika sang mama akan menghubunginya, akan mencari