Margaretta menenggak gelas wine-nya dengan gusar. Ia juga selalu memerhatikan keadaan sekitarnya. Sosok Darwin yang duduk di hadapannya pun menuangkan lagi botol wine ke gelas yang sudah kosong. Darwin berpakaian layaknya tukang kebun, memakai topi dan juga sepatu boot warna kuning yang tinggi. “Udah tenang aja ... aman kok. Nggak akan ada yang datang ke sini,” ucap Darwin. Margaretta memijit keningnya yang terasa berdenyut. Saat ini ia dan Darwin sedang berada di dalam rumah kaca. Duduk di kursi set dengan meja dari besi yang berwarna putih. “Sebenarnya ke mana anak itu pergi?” bisik Margaretta lagi. yang masih risau karena kaburnya Dino. Darwin menatap Margaretta lekat-lekat. “Kenapa dipikirkan lagi...? kalau memang dia lari seperti itu, biarkan saja. Bukannya dia memang sudah tidak