"Baby!"
Grace yang baru saja turun dari taksi online menyapa manja pada Theo yang sudah menyambutnya di depan pekarangan rumah.
"Masuklah. Ada yang ingin ku bicarakan," balas Theo datar.
Seketika, raut sumringah Grace berubah merengut kala panggilan sayangnya tak diindahkan. Dengan langkah gontai ia pun mengekori Theo.
Namun, langkahnya sengaja ia hentikan ketika sampai di ambang pintu rumah Theo.
"Cukup. Aku sudah bosan menjalani ketidakpastian," seru Grace yang sontak membuat Theo membalikan tubuh ke arah puan ber style rambut tergerai saat ini. "Aku ingin hubungan kita resmi, Theo."
Grace yang biasanya penurut kini merajuk perihal ketidakpastian hubungan mereka. Padahal tak terhitung sudah Grace selalu sudah menjadi pelampiasan hasrat liar Theo.
"Excusme? Bukankah kau setuju dar
