"Pak Dosen, aku ingin menyampaikan sesuatu, apa boleh?" "Boleh, silahkan. Apalagi tetang mata kuliah. Dengan Senang hati akan saya jawab." "Ah, hanya tebak-tebakan saja. Apa bedanya Pak Theo dengan Jam sebelas?" "Uhm, aku tidak tahu. Maaf, aku tidak terlalu mengikuti trend tebak-tebakan," sahut Theo sopan. "Jika jam sebelas kesiangan, sedangkan Pak Theo kesayangan." Riuh suara satu geng mahasiswi menguar kala pemimpin kelompoknya sukses menggombali Theo. Namun, mereka harus siap kecewa kala Theo dengan mudah menghalau gombalan anak didiknya. "Seingatku, bukankah jadwalmu ada yang jam 12? Itu artinya kau tidak kesiangan, Tari. Mari semuanya, saya duluan," pamit Theo diiringi seruan kecewa sesaat setelah sang dosen berlalu. Terhenti karena para mahasiswi yang pura-pura bertanya, tapi

