Dilanda bosan dan suntuk, Kamila memutuskan untuk rehat sejenak mengunjungi Enzy, sahabat psikolog yang kebetulan memiliki jadwal praktek di rumah sakit dekat kampus. Meski sama-sama mengambil jurusan psikolog, terapan ilmu Enzy dan Kamila berbeda. Enzy memutuskan menjadi psikolog klinis sedangkan Kamila hanya sebatas pengajar ilmu psikolog. "Apa yang kau rasakan sekarang, Kam?" tanya Enzy, mulai memperlakukan Kamila serupa pasien yang sedang konseling. Tubuh sintal Kamila kini berbaring setengah duduk di atas brankar ruangan Enzy. "Sebenarnya obsesiku hampir memudar, Zy. Setelah menghilangnya Theo selama tiga tahun, limpahan kasih sayang Leon membuatku merasa cukup bahkan lebih. Hanya saja, ada beberapa sisi Leon yang sangat tak kusuka. Dan hanya Theo yang mampu melengkapinya." Kamila

