Selin mengenakan dress berwarna pastel yang lembut, dengan potongan longgar yang menyamarkan lekuk tubuhnya. Dress itu menjuntai anggun hingga mata kaki, dihiasi renda halus di bagian lengan dan d**a. Ia berdiri di depan cermin besar yang terpasang di sudut kamar, menyisir rambutnya perlahan, memastikan tak ada satu pun yang bisa melihat apa yang tengah ia sembunyikan.
Kehamilannya baru menginjak usia tiga bulan—dan dengan tubuhnya yang mungil serta ramping, tak seorang pun menyadari bahwa benih kehidupan tengah tumbuh dalam diam di rahimnya. Rencana kecilnya mulai bergerak... dan desas-desus pun telah menyebar, seperti api yang menjilat dedaunan kering.
Kabar tentang kegugurannya menyelinap dari satu lorong ke lorong lain, dibisikkan oleh bibir-bibir yang gemar mencampuri urusan, dan te
