prolog

193 Words
"Stop Daniel!" Pinta jihyo. "Kenapa?! Gak suka aku sentuh?!" Tekan Daniel sebari menekan kuat pergelangan tangan jihyo. "Kamu yang duluan berkhianat, jihyo! Tapi kenapa harus aku yang terus- terusan tersiksa begini?!" Teriak Daniel dihadapan jihyo. Jihyo memegangi perutnya yang saat ini tengah menyelimuti sebuah nyawa, anaknya bersama seorang pria dihadapannya ini. Tapi dengan bodohnya Daniel tak sadar dan malah salah paham padanya! Laki- laki brengsek! "Cukup Daniel.." ".... kumohon lepaskan aku!" Pinta jihyo sebari menangis, jihyo lelah ia terus- terusan disiksa lahir dan batin oleh Daniel. "Sial! Bisa bisa nya pelacur sepertimu menangis dihadapanku, lalu meminta ku untuk melepas mu?!" Ucap Daniel mengejek. "Ck! Jangan bercanda!" Ujar Daniel lagi sebari menyeringai mengejek pada wanita dihadapannya. "Aku tidak sudi melihat mu lagi!" Ujar Daniel sebari menghempaskan tangan jihyo. "Pergi sekarang. PERGI DARI HADAPANKU!" Deg! Jihyo merasakan sakit yang amat sangat mendalam ketika mendengar ucapan Daniel yang mengejeknya dan menyuruh nya pergi. Jihyo pikir Daniel tidak akan meninggalkan nya walau ia menyuruhnya sekalipun, tapi Daniel sudah berubah! Daniel bukan pria yang ia kenal dulu. Penderitaan ini semakin sakit saja rasa nya, harus nya jihyo membuang jauh-jauh perasaannya untuk Daniel. Bisa-bisa nya jihyo tetap memilih mencintai laki-laki dihadapannya ini sedari semasa sma hingga sekarang. Jihyo memegangi perutnya yang semakin sakit.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD