15

1380 Words

Sebelumnya, aku tidak pernah takut akan kematian. Bagiku, itu memang sebuah fase yang harus dilalui setiap makhluk yang bernyawa di muka bumi. Bagaimana dan kapan aku akan mati, aku tidak terlalu memerdulikannya. Bagiku, bisa menikmati sinar matahari di pagi hari dan merasakan kehangatannya, jauh lebih aku inginkan daripada hidup panjang dalam kebekuan. Aku kehilangan kemampuan dalam menafsirkan kehangatan atau rasa panas sejak menginjakkan kaki di rumah yang berada di tengah kota ini. Tak ada yang istimewa dari rumah ini, hanya terlihat lebih tua dan ketinggalan zaman dibanding rumah lainnya. Ada jarak cukup lebar antara rumah itu dengan tetangga sebelah kanan, tetapi berdekatan dengan rumah di sebelah kiri. Di samping sebelah kanan, sebelum mencapai rumah sebelah kanan, terdapat jajara

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD