8

1073 Words

Aku tidak bisa berhenti gemetar. Rasanya, aku baru saja ditampar oleh kenyataan yang tidak ingin aku hadapi. Aku merasa tenang karena Bagas menemaniku sampai tertidur tadi malam, tetapi di pagi harinya, dengan bodohnya, aku terbangun dengan senyuman, lalu sarapan dengan semua orang yang ternyata sudah sarapan denganku lebih dulu, lalu orang yang menemaniku, katanya, bukan Bagas. Jika itu bukan aku atau Bagas, lantas siapa? Selain gangguan tidur, apa kami juga mengalami sejenis delusi, imajinasi atau apapun itu sebutannya? Apa kami tanpa sadar sudah perlahan menyatukan dan tidak dapat membedakan antara dunia mimpi dan kenyataan secara tidak sadar karena sering tidur? Yah, ini bisa saja terjadi. Itu akan lebih masuk akal, daripada harus percaya kalau "seseorang" yang menyerupaiku atau Bagas,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD