Aku mengusap mataku, mencoba mengumpulkan kesadaranku. Rasa haus di tenggorokanku membuatku terbangun dan ingin sekali untuk minum. Aku meraih gelas yang ada nakas dan mencoba meminumnya. Lampu kamarku telah mati, kemungkinan Jared yang mematikannya. Tapi cahaya bulan dari balkon membuat kamarku terang. Aku bangkit dari kasur dan mendekati pintu balkon. Aku mengambil gorden dari sudut pintu dan hendak menutupi cahaya yang memasuki pintu kaca balkon ini. Tanganku terhenti dari kegiatannya dan menatap sosok yang mencuri perhatianku. Jordan berada di sana, sedang bersandar di pembatas balkonku sembari menatap view yang disuguhkan dari balkonku. Tiba-tiba ia membalikkan badannya, menatapku yang sedari tadi memandang punggungnya. Jordan berjalan mendekat ke pintu, lalu berhenti tepat di dep