Tidak mendapatkan hasil yang memuaskan, Rex berusaha menghubungi teman semasa SMA-nya yang mungkin saja mengetahui sesuatu tentang Melanie Atmojo. Rex siap menerima semua risiko, asalkan ia bisa menemukan Melanie. Gadis itu sudah mengacak-acak hari dan malamnya. Hidupnya mulai tidak tenang setelah si asisten pemilik kantin mengingatkannya akan gadis tersebut kemarin. “Rex!” Rex masih berada di sekitar pelataran parkir gedung kampus Fakultas Ekonomi ketika suara cempreng dan nyaring menyapa telinganya. Rex menoleh ke arah sumber suara. Ia kemudian menghela napas dalam-dalam mengumpulkan kekuatan untuk menghadapi sang pemilik suara. Kedua ujung bibirnya ia angkat untuk melontarkan senyum penyambutan. “Hai, Rin!” Rex membalas sapaan Rindu. Rindu, teman sekaligus mantan pacar Rex yang h