Epilog

1626 Words

“Gimana rasanya ditembus peluru, anak muda?” Senyuman penuh syukur mengembang di wajah Andrew. Pria itu duduk di tepi tempat tidur Rex dan memosisikan tubuhnya berhadapan dengan anak sematawayangnya. Di kamar rawat inap bertipe executive suite itu, kehangatan kembali dirasakan Andrew setelah semalaman ia terjebak dalam dinginnya rasa takut akan kehilangan Rex. Operasi pengangkatan proyektil peluru dari perut Rex berjalan cukup lama dan sempat membuat Andrew larut dalam keputusasaan. “Lumayan, Pa.” Rex menarik kedua ujung bibirnya tersenyum kaku. “Tapi, ini tidak sesakit ketika Rex tahu kalau Emily ....” Kabut mendung mendadak menyelimuti mata Rex. Andrew mengusap-usap tangan Rex yang terbebas dari selang infus. “Sudahlah, Rex. Semua itu menjadi pelajaran berharga untuk kita semua. Orang

Great novels start here

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD