“Ja-jadi Ibu enggak pernah mengirim orang ke perpustakaan untuk mengawasi saya?” Rex mulai gugup. Tubuhnya masih kaku dan belum bisa diajak kompromi untuk lebih mendekat ke meja Lusi. “Enggak tuh, Rex.” Lusi menatap Rex dengan tatapan heran. “Coba kamu duduk dulu. Ceritakan pada saya, ada apa?” Rex memandang ke arah Jon dan Bosi sesaat sebelum ia menarik kursi di depan meja Lusi dan duduk. Ia sebenarnya ragu untuk bicara kepada Lusi lantaran tidak mau disebut “pansos” dengan keanehan yang ia alami di perpustakaan. Namun, Rex berharap bahwa Lusi sedang hilang ingatan sementara hingga ia lupa punya keponakan perempuan yang ia minta mengawasi Rex di perpustakaan. “Ada apa, Rex? Coba ceritakan pada saya,” pinta Lusi. Rex menoleh ke kanan dan ke kiri mengawasi situasi. Setelah ia yakin tid