Pengganggu?

1334 Words

“Sebentar, ya, Sayang, sekarang Kakak mau telepon HRD. Sepertinya Bagas bosan bekerja di sini.” “Tidak lucu.” Aku memukul lengannya, tapi dia hanya terkekeh. Aku berdiri dan berjalan mengambil tasku di sofa. “Jingga ke butik, ya.” “Kakak antar ke bawah.” Di tempat lain. “Siang, Ibu, ada yang bisa saya bantu?” sapa resepsionis. “Saya ingin bertemu dengan Pak Damar, apa beliau ada di kantor?” “Ada, Bu, tapi mohon maaf, Pak Damar sedang bersama istrinya. Mau menunggu—” “I—istri?” Ting. Notifikasi pesan singkat masuk ke ponsel Damar yang tergeletak di atas meja kerjanya. “Pada akhirnya kalian bersama? Selamat, ya, Damar, kamu berhasil mengejar cintamu.” Back to Jingga’s POV “Kak.” Aku menggeleng saat Kak Damar hendak membuka pintu ruangannya. Aku begitu malu bertemu Bagas sete

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD