42

1698 Words

“Sini. Biar aku pasangin sendiri,” suara Nayara terdengar lembut saat ia meraih dasi hitam Adiraja. Ia berjinjit sedikit, berusaha merapikan dasi yang sedikit miring di bawah dagu pria itu. Namun sebelum sempat menyentuh simpul dasi itu, tangan Adiraja lebih dulu mencengkeram pergelangan Nayara dengan lembut tapi kuat. “Mau ngapain, hmm?” tanyanya rendah, tatapannya menusuk langsung ke mata Nayara. “Pasangin dasi,” jawab Nayara jujur, suaranya pelan, sedikit kaget dengan respons suaminya. Adiraja membiarkan cengkeramannya melonggar, lalu tangannya melingkar ke pinggang ramping Nayara dan menarik tubuh wanita itu agar menempel sepenuhnya padanya. Napas hangatnya menyapu wajah Nayara. “Baby... aku nggak butuh dasi rapi kalau kamu malah pengen kerja lagi.” Nayara menatapnya, bingung. “M

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD