BRAGHH! Ponsel mahal milik Adiraja terbang membentur dinding ruang gelap markas rahasia The Black Spire. Hancur. Berkeping. Sama seperti isi kepalanya saat ini. “RAKENDRA b******k!!!” Suara geram itu menggema. Menggetarkan dinding beton markas bawah tanah mereka. Wajah Adiraja menghitam. Sorot matanya menyalak seperti neraka. Napasnya memburu. Tangannya gemetar tak bisa dikendalikan, penuh amarah dan… rasa hancur yang mendalam. Jatmiko, Sagara, Abimanyu, dan Rafka berdiri mematung. Bahkan mereka—yang terbiasa melihat kegelapan di dunia bawah tanah—terpaksa diam ketika Adiraja berada di titik ini. “Dia menyentuh Nayara,” suara Adiraja serak, nyaris seperti desisan ular. “Diikat… diludahi… dicium—dihadapkan pada wanita itu…” Jatmiko menunduk, rahangnya mengeras. Abimanyu mengeratkan sa

