Part 15

2308 Words

Deza dan Alfa berdiri tertegun sementara orang tua masing-masing menatap mereka dengan sorot mata berkaca. Deza masih menemukan ada pendaran asa di kedua mata ibunya. Ia teringat kata-kata Selia di kamar yang memintanya untuk kembali ke Bandung bersama Alfa. Ia mengkhawatirkan keadaan Deza yang harus terbiasa hidup sederhana di panti asuhan. Selia menginginkan Deza hidup berkecukupan, bahagia dengan bermacam fasilitas yang akan banyak membantunya, bukan hidup serba terbatas di panti yang keadaan kamarnya saja kurang layak di matanya dengan berlokasi di belakang bangunan utama. Selia ingin Deza dan Alfa kembali membangun masa depan di Bandung. Sungguh ia tak tega melihat putrinya harus terbiasa berurusan dengan pekerjaan rumahtangga, sekaligus mengasuh anak-anak panti yang tentunya sangat

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD