Luna membersihkan dirinya ke kamar mandi, bahkan dalam dua ronde, Luna belum bisa di puaskan oleh Arthu dan malah mengatainya jika dia hyper dan memiliki kelainan, padahal Arthur yang selalu tidak bisa bermain lama saat bersamanya.
Luna lagi-lagi menangis di kamar mandi, dia selalu memberikan apapun yang Arthur mau tapi dia selalu tidak bisa mendapatkan apa yang dia mah.
Setelah cukup lama.
Luna akhirnya meninggalkan Arthur yang ternyata bahkan sudah sangat terlelap,
Perkataann suaminya lagi-lagi membuat Luna kesal, bahkan kali ini menurutnya dia benar-benar keterlaluan karena mengatainya dan mengatakan jika dia bahkan tidak normal.
Luna lebih baik keluar dari kamar untuk menenangkan dirinya sesaat, semakin hari rasanya Luna sudah capek menghadapi Arthur, dia benar-benar tidak bisa berubah dan bahkan sepertinya memang tidak mau berubah,
Luna menghela nafas panjangnya dan duduk di samping halaman. Seperti biasa dia melamun dan memikirkan hubungannya dengan Arthur yang rasanya begini-begini saja,
Dia melihat ke arah ponselnya di mana foto-foto dirinya dengan Arthur saat berpacaran dan setelah menikah, foto mereka masih sangat romantis, bahkan Luna reflek tersenyun melihat foto Arthur yang menciumnya.
Luna benar-benar mencintai Arthur bahkan dia selalu menurut apa katanya, namun sikapnya yang lama kelamaan seperti ini membuat dia merasa capek sendiri.
Cukup lama Luna berada di sana yang akhirnya dia memituskan ingin masuk ke dalam karena kedinginan. namun dia terkejut saat Juan tiba-tiba muncul yang membuat dia hampir terjatuh namun beruntungnya Juan menangkapnya.
"Kenapa kau selalu mengagetkanku." Kata Luna yang ingin melepaskan diri dari Juan, namun Juan malah merapatkan dirinya kepada Luna yang membuat dia melotot karena terkejut.
"Lepaskan aku, Juan." Kata Luna yang masih berusaha melepaskan diri dari kakak iparnya. Luna benar-benar memberontak namun Juan sama sekali tidak melepaskannya.
"Ssst— jangan memberontak, dan jangan keras-keras, kau akan membangunkan suamimu." Kata Juan yang malah menutup mulut Luna dengan jarinya yang membuat Luna akhirnya diam.
"Sering sekali kau seperti ini. Apa kau tidak merasa kedinginan jika di luar seperti ini." Kata Juan yang membuat Luna menegang, bagaimana tidak. Juan dengan beraninya mengelus wajahnya dan turun ke lehernya yang membuat Luna merasa aneh.
"A-apa yang kau lakukan." Kata Luna yang tentu saja gugup melihat wajah Juan yang benar-benar dekat dengannya dan apa yang sedang dia lakukan.
"Aku sedang mengamati wajahmu." Kata Juan dengan santainya.
"Kenapa? Ada apa dengan wajahku?"
"Cantik, dan terlihat sangat seksi." Bisik Juan yang membuat Luna semakin meotot karena tangan Juan mengelus pahanya dan bahkan semakin merapatkan dirinya dengan menarik sebelah pahanya ke dalam tubuhnya.
"I-ini tidak benar, lepaskan aku, Arthur akan melihatnya dan mengira jika kita—
"Jika kita apa? Dia tidak akan melihat karena dia bahkan sudah tertidur bukan, aku hanya ingin menolongmu." Kata Juan yang benar-benar merapatkan tubuh Luna hingga dia benar-benar menempel dan Luna rasanya tidak berkutik.
"A-apa maksutmu? M-Menolong apa?" Tanya Luna dengan cepat karena dia benar-benar takut dengan sikap Juan yang berubah padanya dan bahkan bisa di bilang sangat mesvm.
"Menunaikan hasratmu." Ucap Juan bahkan tangannya mengelus pelan paha Luna lagi dan ingin masuk ke sela pahanya yang membuat semakin melotot.
"Tidak memakai dalaman?" Ucap Juan tersenyum miring karena dia meraba baju tidur Luna, perkataan Juan membuat Luna langaung berusaha mendorongnya namun sialnya pelukan Juan terlalu kuat.
"Jangan macam-macam denganku, atau aku akan teriak. Juan!" Kata Luna yang menurutnya ini benar-benar sudah keterlaluan dan dia harus bisa melepaskan diri dari kakak iparnya.
"Teriak saja, kau akan membangunkan Arthur nanti." Kata Juan yang membuat Luna akhirnya menggigit bibir bawahnya. Karena Arthur sangat percaya dengan Juan dan bisa-bisa dia yang akan terkena masalah.
Apalagi selama mereka tinggal bersama, bahkan hubungan mereka terlihat datar, bahkan Juan terkesan tidak peduli dengan Luna, namun jika tiba-tiba Arthur melihat mereka seperti ini, tentu saja Arthur akan mengira jika Luna yang menggodanya dan mengira dirinya mencari kepuasan dengan kakak iparnya karena dia tidak bisa memuaskan Luna.
Luna benar-benar bingung, namun dia bisa merasakan tangan Juan yang benar-benar jahil mempermainkan pntatnya yang membuat dia merasa geli.
"A-aku adik iparmu, Juan! Kau bisa membuatku terkena masalah jika ada yang melihatnya, mereka akan mengira jika aku menggodamu." Kata Luna yang masih berusaha memohon kepada Juan agar melepaskannya, apalagi tangan Juan benar-benar aktif di bagian sensitifnya, meskipun hanya dari luar, entah kenapa tubuhnya langsung tersengat karena sentuhan Juan,
"Aku sangat menginginkanmu, aku rasa tidak buruk jika berhubungan dengan adik ipar." Kata Juan yang membuat Luna semakin terkejut,
"Kau tidak akan mendapatkan masalah jika tidak berisik dan diam, lagi pula aku sangat tau bagaimana Arthur saat tidur, dia tidak akan bangun lagi jika belum pagi." Kata Juan
"A-apa maksutmu menginginkanku? Kita adalah saudara—
Perkataan Luna tidak bisa di teruskan ketika Juan menciumi lehernya yang membuat tubuhnya benar-benar tersengat.
"J-jangan, Juan." Lenguh Luna pada akhirnya, dia ingin menolak namun tubuhnya berkta lain. Sentuhan Juan memang sangat berbeda dengan suaminya, bahkan suaminya tidak pernah menyentuhnya seperti ini.
"Jika kau tidak menerima kepuasan dari suamimu, aku siap untuk membantumu." Ucap Juan tersenyum miring saat adik ipar di depannya melenguh karena sentuhannya.