Suara berisik mengusik gendang telinga Alice, memaksa perlahan kelopak matanya terbuka. Samar, matanya berusaha menyesuaikan cahaya sekitar yang cukup silau ketika sinar matahari menerobos masuk lewat jendela kamar yang dibiarkan terbuka. Sontak Alice menoleh ke arah jendela, di mana sumber kebisingan itu juga berada.
"Kau!" Alice terperanjat mendapati sosok yang sedang bertengger di jendela kamarnya. Spontan ia terbangun, menatap tak percaya akan keberadaan sosok itu yang tak lain tetangga paling menyebalkan. Ragas. "Apa yang kau lakukan di kamarku?"
Alih-alih menjawab, Ragas turun dari jendela menghampiri Alice yang langsung memasang ekspresi was-was seolah dirinya adalah bahaya yang sedang mencintainya.
"Ma-mau apa kamu?" bentak Alice, muka pucatnya tampak ketakutan saat Ragas mendek
