Dirga Gombal Wirasatya

1157 Words

“Aku ini memang bukan sopir, Ra. Aku anak kedua Bu Sania.” Aku menatapnya dengan mata membulat. “Ulangi.” Om Dirga nyengir. “Aku—anak kedua—Bu Sania. Iya, yang kamu kira anak punk bau jalanan itu.” BRAK! Kupukul lengannya dengan tas kecilku. “Om penipu!” “Aw, aw! Sakit, Ra!” Dia menunduk sambil melindungi kepala, tapi masih sempat tertawa. Mulutku menganga semakin lebar. “Selama ini aku kira Om cuma sopir—aku suruh masak, bersihin apartemen, bahkan ngangkat galon segala! Astaga, ternyata aku udah ‘menyiksa’ anak bos sendiri!” Aku kembali mencubit lengannya kuat-kuat. “Aduh, Ra! Jangan gitu dong! Nanti badanku bisa lebam semua, nih!” “Bagus! Biar ngerasain rasanya sakit—kayak hatiku yang kamu tipu mentah-mentah!” Om Dirga malah tertawa makin keras sampai-sampai mobil ikut bergunc

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD