“HAHAHA! Wah gila, itu pertanyaan juara banget!” Galang langsung terbahak, sampai dia membungkuk sambil menepuk meja. “Pak Dirga, kamu masuk kategori apa?”
Aku baru saja meneguk kopi, dan hampir tersedak mendengarnya.
“Kayaknya sih modus terselubung,” lanjut Mahen. “Awalnya pura-pura jadi bodyguard, lama-lama jadi pacar.”
Aku menatap mereka datar—ekspresiku mungkin sudah cukup buat ngusir setan. “Lucu banget, ya? Mau sekalian aku beliin kostum badut biar lengkap stand up-nya di sini?”
Mahen langsung menyeringai lebar, matanya menyipit penuh rasa ingin tahu. “Tapi, Ga,” katanya sambil bersandar di kursi. “Kamu ngomel sepanjang jalan cuma gara-gara Tara ngobrol sama fotografer, terus ngasih dia kuliah satu SKS soal tipe-tipe pria. Emang kamu kenapa? Ada apa di antara kalian?”
Aku menden
